Ya, sebelum bicara perihal Asia Tri Jogja, tak bisa dimungkiri bawa Jogja menjadi kota yang menjamur dengan festival yang hadir sepanjang tahun, sehingga kelayakan Yogyakarta jika disebut sebagai “kota festival” sudah tak bisa diragukan lagi. Apalagi keragaman jenis festival yang ada merupakan usaha para pelaku seni dan pegiat festival untuk menjadikan keberagaman sebagai ruang hidup yang sehat.
Pun dengan keberadaan Asia Tri Jogja yang tahun 2019 yang menjadi satu pengisi helatan seni di Jogjakarta tersebut. Bahwa tahun 2019, helatan ini kembali mengambil bagian dalam menjadikan Yogyakarta sebagai ruang silaturahmi budaya antar bangsa dengan menghadirkan karya pentas tari dan musik melibatkan seniman- seniman dari berbagai negara termasuk Indonesia.
Dapat diketahui bahwa pertama kali Asia Tri Jogja diadakan pada tahun 2015 dengan tempat berada di kota Seoul, Korea Selatan. Setahun kemudian helatan ini mulai hadir di Yogyakarta, dan kemudian sejak saat itu Asia Tri menjadi bagian dari dialektika seni dan budaya di Yogyakarta.
Hal itu bisa terjadi karena ketika menilik dari awal kemunculan Asia Tri sendiri adalah dari bertemunya 4 seniman yang berasal dari 3 negara. Mera itu masing-masing adalah; Yang Hye Jin dari Korea Selatan, Soga Masaru dari Jepang, Bambang Paningron dan Bimo Wiwohatmo dari Indonesia (Yogyakarta). Pertama kali diadakan pada tahun 2015 di kota Seoul, Korea Selatan, kemudian tahun berikutnya mulai hadir di Yogyakarta. Sejak saat itu helatan seni pertunjukan ini menjadi bagian dari dialektika seni dan budaya di Yogyakarta.
Untuk tahun 2019, gelaran Asia Tri Jogja akan diselenggarakan pada tanggal 24 – 25 September 2019 dengan tempat berada di Omah Petroek, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
Ketika menilik ke belakang, sedari awal pertama diselenggarakan di Yogyakarta, helatan yang banyak digawangi oleh Bambang Paningron ini telah dihidupi oleh ratusan seniman yang datang dari dalam dan luar negeri. Tidak hanya seniman Asia, melainkan juga seniman dari Belanda, Australia, Jerman, Austria, Libanon, Prancis, dan Italia.
Asia Tri Jogja tahun 2019 ini tercatat bakal ada sejumlah 23 karya pertunjukan yang dipresentasikan dalam kurun waktu 2 hari. Dan beberapa di antara 23 seniman itu antara lain adalah; Jun Amanto dan Rina Takahashi yang hadir dari Jepang, Kalpana Sivan dari Singapura, Harama dari Sumba, Densiel Prismayanti Lebang yang dihadirkan dari Tana Toraja, Whani Darmawan – Silir Pudjiwati -dan Anter Asmorotedjo sebagai wakil tuan rumah -Yogyakarta, Ayu Permata meski berpendidikan dan telah lama berada di Jogja namun ia hadir sebagai wakil dari Lampung.
Maksud dari dihelatnya Asia Tri Jogja ini antara lain bertujuan guna membangun solidaritas di antara seniman -terutama di Asia- dan sekaligus memberikan ruang terbuka bagi para peserta untuk berkolaborasi dan mengembangkan jejaring. Namun selain itu, ada harapan yanng tersemat, yaitu bisa menjadi salah satu hal yang mengisi sekaligus menjadikan Yogyakarta sebagai pusat pengembangan budaya, sehingga bakal ada dampak positif pada pariwisata, kehidupan sosial, dan juga ikhwal pertumbuhan ekonomi. []