Extended Play atau disingkat EP –yang merupakan istilah dari wujud rekaman berisi lebih dari satu track-lagu ataupun singel, akan tetapu terlalu pendek jika harus dikatakan menjadi album– garapan Group Band Taruk ini sejatinya telah diluncurkan dalam format digital sejak tanggal 19 Februari 2019, namun tak berhenti di situ, karena di awal Agustus 2019 ini, ia diluncurkan kembali secara fisik yaitu mewujud dalam format kaset pita.
Mendapat dukungan Loka dari Soundvision, kolektif/media garapan Arya Zakaria dan kawan-kawan, EP “Sumpal” memuat empat nomor lagu dengan nuansa hardcore punk dan dihiasi gebukan drum ala d-beat, bahana distorsi gitar, sekaligus deru betotan bas tanpa henti. Sementara pada trek penutup, karya ini semakin terdengar ngeri ketika dihadirkan pula sayat nyanyian parau plus duet bersama Doddy Hamson dari Komunal.
Proses perekaman dalam kaset pita yang bertempat di Lokananta ini berlangsung selama kurang lebih 2 bulan, sementara untuk desain sampul dibantu oleh tim Soundvision dengan tidak menghilangkan artwork lama buah-karya Gama Dwisetya. Mengenai Versi lagu dalam pita kaset tersebut tidak mengalami perubahan berarti, hanya saja untuk kualitanya lebih ditingkatkan.
Kaset EP Sumpal ini terdiri dari 2 jenis paket, yaitu reguler dan eksklusif. Untuk paket reguler yang berkemasan kaset dan download-code dikenakan harga sebesar Rp45.000,- sedangkan untuk paket eksklusif yang merupakan bundel amplop masing-masing berisi kaset, download-code, satu pak stiker, serta linear notes dibandrol dengan harga Rp50.000,-
Sebagaimana dipaparkan oleh Gitaris Taruk, paket fisik ini masih sangat relevan dan tetap dibutuhkan meski zaman memang sudah menuju ke ranah serba digital.
“Bagi kami, keberadaan rilisan fisik di tengah gempuran format digital masih tetap relevan sampai sekarang. Hal ini tak terlepas dari bantuan Arya serta teman-teman Soundvision yang telah banyak membantu. Terima kasih,” tutur Bobby Agung Prasetyo.
Yang dimaksud ‘teman-teman Soundvision’ tersebut antara lain adalah Baruz (Godless Symptoms/Konfliktion), Doddy Hamson (Komunal), kolaborator dalam lagu “218”, Ramaputratantra (Gaung), Alikbal Rusyad (Brigade of Crow/Galaxies/Succubus/The Pandora Labs.), serta Arya dari Soundvision sendiri.
Taruk sebagai band yang lahir pada 2 Januari 2018 dan dibidani oleh Karel pada vokal, Bobby Agung Prasetyo pada gitar, dan Matin Mahran “Adul” sebagai penggebug drum mempercayakan penjualan kaset terbari ini secara offline di Akasa Bookstore, Husted Youth, dan Quckening Bandung.
Jalan bertiga, Taruk justru pernah menyandang gelar sebagai “The New Emerging Scene” Kota Bandung, yang kemudian mengantarkannya guna di-dapuk sebagai satu dari sekian banyak pendatang terbaik oleh kanal musik 8lightment.com atas ledakan single “Berapiapi” di di Soundcloud
Saat ini telah Taruk telah digenapi dengan penampilan satu orang personilnya bernama Muhammad Zulyadri sebagai pembetot bas, yang itu juga semakin memantabkan laju karya dari band ini.
“Ombang-ambing kehidupan dan perjuangan akan terus menguntit dalam bulir-bulir Sumpal. Ingat, semangat kami akan terus bergelora di kultus selanjutnya. Semua bermula dari sini!” demikian tutup Karel selaku vokal di group-band ini. []