Dalam Batik Music Festival 2019 yang tentu saja dihelat khusus untuk memperingati Hari Batik Nasional ini, David Foster tampil dengan format David Foster & Friends, di mana composer asal Canada ini menggelar konsernya bersama Kenny “Babyface” Edmonds, Katharine McPhee, Pia Toscano, Yuna dan Nick Zavior. Sementara itu, hal yang sama juga dilakukan oleh Yovie Widianto, di mana dalam gelaran Batik Music Festival ini ia bermain dengan format Yovie and His Friends dan melakukan kolaborasi bersama Kahitna, BCL, Raisa, Rio Febrian, Marcell, 5 Romeo dan Arsy Widianto.
CEO Rajawali Indonesia sekaligus Founder Batik Music Festival 2019, Anas Syahrul Alimi menjelaskan, festival yang baru pertama kali diselenggarakan oleh pihaknya ini berlangsung dengan sangat meriah dan menyenangkan. Ia bisa menyaksikan secara langsung ternyata banyak sekali masyarakat Indonesia dari berbagai generasi sangat bangga untuk menggunakan batik yang merupakan salah satu warisan budaya nenek moyang masyarakat Nusantara. Dan hal ini kata Anas akan terus berlanjut dan menjadikan festival ini sebagai konser musik bertaraf internasional tahunan.
“Alhamdulillah ini adalah kali pertama untuk Batik Music Festival diselenggarakan. Target kita kemarin sekitar 6.000-an penonton yang akan hadir di sini, tapi ternyata lebih. Dari penonton yang menyaksikan pertunjukan di panggung Festival Show dan Spesial Show, kami total seluruhnya berjumlah 9.100 orang. Ini di luar dugaan dan sangat mengejutkan. Saya kira ketika kita menetapkan dresscode batik orang tidak akan peduli. Ternyata tadi kita lihat lebih dari 90% penonton yang hadir di sini menggunakan batik,” jelas Anas.
David Foster sebagai penampil juga mengemukakan bahwa konsep penggabungan tiga mahakarya yang dimiliki Batik Music Festival, yaitu Karya Batik, Karya Musik, dan Karya Candi Prambanan, ialah suatu kejadian yang sungguh sangat luar biasa. Selain karena masyarakat Indonesia memiliki kecintaan yang sangat besar terhadap musik, konsep utama yang dimiliki festival ini adalah alasan terbesar baginya untuk bisa kembali menggelar konsernya di hadapan publik Negeri Burung Garuda.
Dalam penampilannya, bersama Kenny “Babyface” Edmonds, Katharine McPhee, Pia Toscano, Yuna dan Nick Zavior, setidaknya ada sebanyak 18 buah lagu ciptaan David Foste dibawakan di panggung Spesial Show. Antara lain adalah “I Swear”, “All By My Self”, “To Love You More”, “When Can I See You”, “Change The World”, “That’s Life”, “Power of Love” dan masih banyak lainnya.
Selain itu, David Foster juga sangat komunikatif terhadap para penggemarnya. Bahkan interaktifnya bukan saja sebatas mau turun panggung dan menyambangi para penonton, namun ia juga memberikan kesempatan kepada peonton terpilih untuk naik ke atas panggung dan menyanyi bersamanya. Ialah Shadira Firdausi, seorang mahasiswi di salah satu Perguruan Tinggi Yogyakarta yang beruntung bisa berduet dengan Pia Toscano diiringi musik oleh David Foster.
Dalam duetnya ini, Shadira Firdausi sama sekali tak menunjukkan sebagai penyanyi amatir. Pasalnya iapun tak begitu ketinggalan ketika diajak nyanyi sebuah lagu sesuai permintaannya; ‘All By My Self’. Lagu ciptaan David Foster yang nge-hits saat dilantunkan oleh Celinedion.
Usai melangsungkan pertunjukannya selama 1 jam 30 menit di atas panggung Festival Show, Yovie menuturkan bahwa dirinya sangat senang didaulat sebagai salah satu bagian dalam Batik Music Festival 2019 sebagai festival musik dan batik yang pertama. Ia bisa menyaksikan secara langsung bahwa penonton yang hadir dalam festival ini tidak hanya mereka yang menggemari musik, namun juga memiliki ketertarikan yang lebih pada peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia, yakni batik dan Candi Prambanan.
Selain itu, Batik Music Festival 2019 adalah momen perdana bagi dirinya untuk bisa menyaksikan ribuan orang dari berbagai latar belakang dapat menikmati konser musik bertaraf internasional dengan menggunakan pakaian batik. Hal ini tentu patut diapresiasi dan mesti menjadi catatan sejarah, yaitu ketika batik bisa dirayakan bersama-sama dalam sebuah momen yang sangat menyenangkan.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah perjalanan bermain musik saya yang sudah lebih dari 30 tahun, saya bisa melihat banyak sekali penonton menggunakan batik. Ada kebanggaan dan keterharuan untuk diri saya pribadi bisa menyaksikan momen ini. Dan tadi saya sampai sempat salah menyebut Prambanan jadi Borobudur, itu karena saya gugup. Ini luar biasa sekali. Kita harus melakukan hal seperti ini terus untuk membuktikan bahwa kita sangat mencintai Indonesia,” tutur musisi kelahiran Bandung, 21 Januari 1968 silam tersebut.
Hal senada pun diutarakan oleh Raisa, di mana ia sebagai seorang warga negara Indonesia dan penyanyi merasa sangat bangga ketika bisa ikut merayakan momen yang jarang terjadi ini. Ungkapnya, biasanya batik identik dengan pakaian yang selalu dikenakan dalam pesta perayaan pernikahan. Namun, yang ia saksikan pada malam hari ini membuktikan bahwa batik adalah pakaian yang bisa digunakan dalam kesempatan apapun. Salah satunya adalah konser musik.
“Aku seneng banget begitu tahu Batik Music Festival. Terus aku bilang sama diriku sendiri, wah ini berarti dresscodenya batik nih. Aku seneng banget pake batik. Biasanya batik kan dipakai buat kondangan doang dan acara-acara resmi. Ini momen yang sangat menyenangkan buatku,” ungkap istri dari Hamish Daud ini.
Dalam Batik Music Festival 2019, setidaknya ada sebanyak 16 buah karya dari Yovie Widianto yang dibawakan dengan penuh kemeriahan. Beberapa di antaranya “Ada Cinta”, “Peri Cintaku”, “Katakan Saja”, “Suratku”, “Cerita Cinta”, “Soulmate”, “Kasih Putih”, “Takkan Terganti”, “Adu Rayu” dan lainnya membuat suasana di Candi Prambanan malam ini terasa sangat hangat. Konsep penggabungan tiga mahakarya dalam satu waktu yang dimiliki festival ini seakan benar-benar terwujud, di mana batik, musik dan Candi Prambanan seperti menjadi satu kesatuan yang utuh dan menciptakan sebuah memori yang sulit untuk dilupakan di kemudian hari.
Sorak sorai nyanyian indah terdengar dan berpadu bersama karya-karya terbaik yang pernah diciptakan oleh Yovie Widianto. Ribuan penonton yang hadir dalam Batik Music Festival 2019 ini, seakan diberi kesempatan untuk berkaroke bersama untuk menyenandungkan apa yang mereka dengar di sana.
Dan dari banyaknya penonton yang hadir dalam gelaran ini, ada Indah Nur Atika Sari yang menjadi salah satu bagian dalam festival ini. Menonton konser dengan menggunakan batik baginya adalah suatu hal yang wajib mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi dari anak muda Indonesia. Apalagi, apa yang terjadi dalam Batik Music Festival berdekatan dengan perayaan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2019 kemarin.
“Jarang banget ada konser musik seperti ini. Harapannya untuk Batik Music Festival ke depannya bisa membawa anak muda untuk bisa lebih bangga memakai batik,” tutupnya.
Selain menjadi perayaan Hari Batik Nasional, Batik Music Festival adalah bentuk nyata dari Sinergi BUMN untuk mendukung segala hal positif yang dilakukan oleh masyarakat. Dalam hal ini Jasa Raharja Putera, Bank BRI, Bank BTN, Garuda Indonesia, Semen Indonesia, Jasa Marga, Pupuk Indonesia, Pelindo III dan Angkasa Pura 1 menjadi bagian yang mendukung penuh untuk penyelenggaraan festival musik ini. []