Chandra Rosselinni sebagai seorang seniman memandang sekaligus meyakini bahwa kemampuan realis seseorang kenyataanya bisa memperkuat pemahaman dalam menghasilkan karya seni. Karena itu, terpengaruh dari sekolah seni di Rusia dan China (Beijing) yang berbasis studio, Chandra ingin membuat ruang belajar yang terbuka dan kompeten guna berbagi ilmu dengan masyarakat, yang wujudnya adalah kelas dasar yang berfokus pada teknik realis.
Bukan tanpa alasan keinginan Chandra Rosselinni tersebut muncul, pasalnya tak jarang realisme justru dipandang sebagai teknik yang sangat sulit dan membuat orang langsung menyatakan dirinya tidak bisa, padahal jika dicerna lebih jauh, sejatinya realis adalah teknik yang sangat mungkin untuk bisa dipelajari.
Empat tahun telah berjalan dengan segala proses perkembangannya, pada akhirnya di tahun 2023 kali ini Chandra Rosselinni bersama tim menyusun ulang segala hal, termasuk menata kurikulum secara lebih spesifik. Hingga kemudian di tahun 2023 yang sekaligus bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-5, ‘Drawing Home Studio’ memantabkan diri untuk berganti nama menjadi ‘Chandlie Art Academy’ atau jika diakronimkan akan menjadi CAA.
Pengajaran di Chandlie Art Academy ini bisa dikatakan menitik-beratkan pada pemahaman realis, yakni pengajaran yang berfokus pada ‘bagaimana membuat sesuatu’ sebagaimana objek tersebut dilihat oleh mata. Oleh sebab itu, kemampuan observasi menjadi kunci penting dalam membuat karya realis ini. Dengan begitu, secara singkat dan sederhana bisa diartikan bahwa aliran seni realisme adalah aliran yang menggarisbawahi tentang bagaimana sesuatu seperti kenyataan apa-adanya tatkala dilihat oleh mata. Realis sendiri secara umum juga acap digunakan guna merujuk pada sesuatu yang sangat mirip dengan foto.
Pada pertengahan abad ke-19, realisme hadir di Prancis sebagai satu gerakan seni dan sosial yang berusaha menunjukkan bahwa manusia pada kesehariannya juga berhak untuk direpresentasikan secara artistik.
Bermodalkan pada karya realis, seturut dengan bergantinya nama dari Drawing Home Studio menjadi CAA (Chandlie Art Academy) ini, maka Chandra Rosselinni memiliki harapan agar ia bersama tim bisa mewadahi lini seni rupa yang bukan saja sebatas pada drawing, hanya saja tetap menekankan pada pengajaran fundamental sebagai bagian langkah untuk membangun kuda-kuda yang kuat bagi peserta didik, supaya bisa mengembangkan karya secara mandiri dan berkualitas.
Dengan kata lain Chandlie Art Academy ini hadir dengan tujuan besarnya adalah menjadi sekolah alternatif seni klasik/realis yang terpercaya dan bersertifikasi, karena itu bentuk studio juga lebih mendekatkan para peserta didik kepada praktiknya.
Dalam kelas Chandlie Art Academy yang proses belajarnya beralamat di Jl. Bibis Gg. Bhisma, Ngentak, Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta ini Chandra Rosselinni juga menuturkan bahwa materi yang bakal ditegaskan adalah logika kebentukan dan cahaya, yang antara lain mencaku garis, arsir, komposisi, value (terang-gelap), warna, dan perspektif.
Seiring dengan perayaan ulang tahun ke-5 sekaligus pergantian nama dari Drawing Home Studio menjadi CAA (Chandlie Art Academy), Chandra Rosselinni juga hendak memberikan apresiasi kepada para peserta didiknya, untuk kemudian mempresentasikan beragam karya dalam sebuah pameran bersama yang digelar perdana oleh CAA dengan mengusung tajuk “Depiction”.
Depiction yang diusung menjadi tajuk pameran bersama kali ini dapat dimaknai sebagai penggambaran, gambaran, pun pelukisan. Bahwa bagaimana sesuatu itu direpresentasikan.
Pameran bersama bertajuk Depiction oleh Chandlie Art Academy kali ini menampilkan sebanyak 46 karya seni rupa dari 3 pengajar dan 15 peserta didik dengan rentang usia 7-20 tahun yang telah belajar di CAA selama rata-rata 4 hingga 6 bulan. Para peserta didik ini berasal dari program kelas basic drawing, basic watercolor, dan intensif portofolio.
Pameran bersama Depiction oleh Chandlie Art Academy yang digawangi Chandra Rosselinni bersama Ananta Dewi Rahayu ini digelar lebih dari 3 pekan, yaitu dari tanggal 5 hingga 31 Agustus 2023, dengan lokasi di Ruang Raspati – Jl. Wahid Hasyim No.6, Ngropoh, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Setelah dibuka langsung oleh Dr. Suwarno Wisetrotomo, M.Hum yang merupakan dosen pascasarjana ISI Yogyakarta sekaligus aktif di dunia kuratorial dan kritik seni, maka pameran Depiction ini dibuka untuk umum secara gratis.
Berikut ini adalah nama-nama peserta yang mempresentasikan karyanya dalam pameran Depiction: Akhaya Purnama, Alexander Baruna A, Ananta D. Rahayu, Benedicta Anggi M.P, Bernadetta Vanya N, Chandra Rosselinni, Giancello Argi N, Imelda R.Q, Joshua Owen, Marcella Gunawan, Matthew Marvel, M. Fareal Attala, Paulo Alden Rahadian S, Runi Febriana R, Syaqiella Abeeda, Tatyana Leora H, Thirzana Gleda H, Yoanna Karen D.
Kecuali presentasi karya berupa pameran seni rupa, dalam rangkaiannya diagendakan pula gelaran workshop Kelas Trial: Pengenalan Basic Drawing yang dibagi menjadi 2 sesi; sesi pertama untuk usia 8-15 tahun, sesi kedua untuk usia 15 tahun ke atas. Meski dibagi ke dalam 2 seksi, namun sejatinya objek dan materinya sama, hanya pendekatannya saja yang berbeda, yaitu didasarkan pada kelompok umurnya.
Dalam program workshop Kelas Trial: Pengenalan Basic Drawing ini untuk alat dan bahan akan disediakan oleh CAA, namun untuk setiap sesinya dibatasi hanya 5 – 10 orang. Workshop tidak berbayar alias gratis, akan tetapi peserta didik diwajibkan melakukan registrasi sekaligus membeli minuman/makanan dari Ruang Raspati.
Perihal informasi dan keterangan lebih lanjut Chandlie Art Academy bisa dipantau di akun Instagram @chandlieartacademy, untuk contact person yang bisa dihubungi ada di nomor 081770853811 (atas nama Chandra) dan/atau 082126668751 (atas nama Ananta). []
View this post on Instagram