FKY 2019 ini memang berpusat di Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun bukan berarti seluruh acara dan kegiatannya juga hanya dilaksanakan di tempat ini saja. Lebih dari itu, dalam kurun waktu kurang-lebih dua minggu itu, beberapa program festival di FKY 2019 juga hendak dihelat di beberapa tempat lain, masih dalam lingkup area Daerah Istimewa Yogyakarta. Di bawah ini adalah beberapa program dan kegiatan FKY 2019 tersebut.
Pawai pembukaan bisa dibilang merupakan tradisi khas yang selalu diadakan, bahkan sejak namanya masih Festival Kesenian Yogyakarta. Ia semacam menjadi tanda dimulainya festival tahunan yang telah menjadi ikon bagi kota budaya Jogjakarta ini. Namun tahun 2019 ini menjadi sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pasalnya pada pawai pembukaan kali ini akan dimulai dari dua titik yang berbeda.
Yang pertama, kontingen akan dilepas dari Kepatihan, sedangkan untuk kontingen kedua pada pembukaan FKY 2019 ini akan dilepas dari Alun-alun Pakualaman. Dua rombongan yang berangkat dari titik berbeda ini, selanjutnya akan bertemu di kawasan 0 kilometer, tepatnya di depan Gedung Sonobudoyo (eks-KONI), yang sekaligus dijadikan sebagai tempat kehormatan bagi para tamu undangan.
Sebagaimana yang dipaparkan oleh Gintani Nur Apresia Swastika sebagai Direktur Kreatif FKY 2019, “Nanti akan ada sekitar 33 kontingen pawai yang terdiri dari elemen penting pemajuan kebudayaan yaitu komunitas seni dan budaya, sanggar-sanggar, institusi pendidikan, dan perwakilan desa budaya. Dari dua titik tersebut, mereka akan dipertemukan di kawasan 0 kilometer sebagai simbol pembangun kebudayaan”.
Dalam program ini ada tiga jenis rangkaian kegiatan, yaitu Wirama – Wiraga – Wirasa.
Bertempat di area Ringroad Selatan Desa Panggungharjo, tepatnya di Pendopo Art Space, program teater kali ini akan menjadi wadah kolaborasi antara sutradara senior, sutradara muda, dan aktor-aktor muda dari Teater Gadjah Mada Yogyakarta.
Panggung Kontemporer: Lintasan merupakan program yang bertujuan merayakan praktik kesenian lintas disiplin yang kerap dilakukan oleh para seniman Yogyakarta, dengan tema besar: Elektronika – Gamelan -Visual.
Sebagaimana nama yang tertera, program ini memiliki maksud guna mempertemukan potensi seni budaya kampung Terban dengan pemikiran tokoh-tokoh budaya yang ada di seputar Terban. Program acara ini berupa bazaar produk UMKM, pementasan ketoprak tuna netra, macapatan, serta sajian musik.
Panggih adalah program dalam Festival Kebudayaan Yogyakarta tahun 2019 yang akan dilaksanakan di Museum Pangeran Diponegoro, bagian barat Kota Yogyakarta. Program Panggih ini dirancang guna membangun ruang dialog antara dua elemen budaya dalam tradisi masyarakat Jawa. Elemen pertama adalah sandang, sedangkan elemen keduanya adalah pangan.
Kecuali program-program di atas, FKY 2019 juga masih terbuka dalam menyajikan ragam kegiatan dan aktivitas lain untuk seluruh masyarakat. Sebagai contoh adalah Program Pasar Seni yang digelar setiap hari (selama pelaksanaan FKY 2019) dengan mengambil tempat di Kampoeng Mataraman dengan menghadirkan sejumlah 50 stan/tenan. Selain Pasar Seni, ada pula Pasar Tiban yang digelar setiap akhir-pekan, yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Bertempat di sekitar area Telaga Julantoro (Panggungharjo), Pasar Tiban ini menghadiirkan 20 stan produk kreatif dan 10 stan produk kuliner.
Selanjutnya masih dipersembahkan pula beberapa kegiatan berupa workshop, lokakarya, diskusi, dan tidak ketinggalan panggung seni dan hiburan yang lokasinya tersebar di beberapa titik di Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul.
“Pertimbangan mengadakan FKY tahun ini di Desa Panggungharjo karena desa ini secara infrastruktur sudah mapan. Selain itu dari sisi area selain diperhitungkan mampu menampung pengunjung, ada beberapa titik yang unik dan bisa diaktivasi untuk pelaksanaan program-program festival ini.” ungkap Paksi Raras Alit sebagai Ketua Umum Festival Kebudayaan Yogyakarta 2019. “Misalnya kehadiran Pasar Tiban yang mengaktivasi area Telaga Julantoro, sambil sekaligus memperluas spektrum produk kreatif yang ditawarkan di FKY ini.” Paksi Raras Alit mengakhiri penuturannya.