Festival keris di Jogja tahun 2019 ini diberi nama ‘Jogja Internastional Heritage Festival Keris 2019 ‘, merupakan perwujudan sekaligus langkah guna mempertegas keberadaan keris sebagai salah satu warisan budaya para leluhur nusantara sebagaimana keberadaan warisan budaya berujud gamelan, batik, ataupun wayang. Selain itu helatan ini digelar juga memiliki tujuan guna menjadi upaya penyelamatan dan pelestarian warisan budaya Indonesia, yang ini sekaligus merupakan implementasi dari Convention for the Safeguarding of the Intangible Culturan Heritage 2002 ( Ratifikasi Perpres No.78 Tahun 2007).
Jogja Internastional Heritage Festival Keris tahun 2019 diagendakan digelar selama 4 hari, yaitu mulai tanggal 30 Agustus dan akan berakhir pada tanggal 2 September 2019. Sementara untuk press conference telah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Agustus 2019 bertempat di Ruang Bima Lantai II Dinas Kebudayaan DIY di Jl. Cendana Yogyakarta.
Keris yang pada tahun 2004 silam telah dinobatkan oleh UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral Intangible Culturan Heritage and Humanity secara prinsip memiliki 5 fungsi dalam masyarakat Indonesia. Yaitu sebagai fungsi tradisi, fungsi sosial, fungsi seni, fungsi filosofi, dan fungsi mistis. Selain itu, pada dokumen proposal pengajuan keris ke UNESCO juga dipaparkan perihal minimal ada 15 etnis pun daerah di Indonesia yang memiliki ragam keris ini, yang itu semua juga berlaku sebagai pengusung/pengaju proposal.
Di antara etnis di Nusantara yang juga merupakan pemilik ragam keris sekaligus sebagai pengusung proposal ke UNESCO tersebut adalah; Jawa, Madura, Bali, Sasak-Lombok, Sumbawa, Palembang, Jambi, Minangkabau, Banjar,Kutai, Bugis dan Toraja.
Terkait dengan latar-belakang yang terpaparkan di paragraf atas, maka pada helatan yang memiliki tujuan guna melestarikan, melindungi, mengembangkan, sekaligus memanfaatkan warisan budaya berujud keris ini, penyelenggaraannya dirangkai pula dengan program -kegiatan yang itu menjadi penopang dari kegiatan utama; JIHF -Jogja International Heritage Festival Keris tahun 2019.
Kegiatan Jogja International Heritage Festival Keris 2019 tersebut di antaranya terdiri dari;
Selain 10 kegiatan di atas, ada pula rangkaian tambahan yang langsung sesuai permintaan dari PLT Dinas Kebudayaan, yaitu kegiatan lomba menggambar keris untuk putera-puteri tingkat SMP dan SMA. Dan di penghujung acara, sebagai pamungkas Jogja International Heritage Festival 2019 ini akan ditutup pada hari Senin 2 September 2019, yaitu dengan dua Seminar yang membahas perihal dunia keris.
Dalam penyelenggaraannya, Jogja International Heritage Festival Keris tahun 2019 memang dihelat tak hanya berada di satu tempat, karena selain pembukaannya yang akan berlangsung pada hari Jumat 30 Agustus 2019 memilih tempat di Sasono Ondrowino, maka untuk kegiatan lain akan diselenggarakan masing-masing di area Jogja Gallery dan Museum Sono Budoyo. Meskipun berbeda tempat, namun sejatinya beberapa tempat tersebut letaknya masih berdekatan, yaitu sama-sama di sebelah utara Alun-Alun Utara Yogyakarta.
Untuk rangkaian program dari agenda penyelenggaraan (JIHF) Jogja International Heritage Festival tahun 2019 secara rinci baik perihal aktivitas-kegiatan pun waktunya adalah sebagai berikut;
Diungkapkan dalam jumpa pers oleh Drs. Bambang Wisnu Handoyo selaku PLT Kepala Dinas Kebudayaan DIY, bahwa dari beragam kegiatan yang ada pada helatan ini, diharapkan kita sebagai pemilik warisan budaya -berujud keris- dapat semakin mencintai sekaligus memahami kekayaan yang dimiliki, sehingga dalam memanfaatkan keris, baik itu dalam keseharian pun dalam ‘ageman‘ bisa tepat sesuai dengan suasana dan waktunya alias empan nggo papan. []