Sebagai tempat Grand Opening Festival Sastra Yogyakarta 2019, maka dipilihlah Monumen Serangan Oemoem 1 Maret yang letaknya bersebelahan dengan Benteng Vredeburg. Acara inti dari JOGLITFEST tahun 2019 tersebut akan berlangsung selama 4 hari, yaitu sejak dibuka pada tanggal 27 September, dan hingga ditutupnya acara yaitu pada tanggal 30 September 2019.
Nama-nama yang dihadirkan guna memeriahkan pembukaan tersebut, antara lain M. Aan Mansyur, Jogja Hiphop Foundation, Silampukau, Gabriella Fernandez, Yogyakarta Simphoni Orkestra, Joko Pinurbo, juga Gubernur DIY dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Kegiatan puncak JOGLITFEST tahun 2019 yang mengusung tema “GREGAH SASTRA” dipusatkan di Museum Benteng Vredeburg dan diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan di dalamnya, yang itu semua masing-masing dapat dibagi ke dalam empat kategori, yaitu sebagai berikut;
Karenanya, seiring dengan rangkaian kegiatan pada Festival Sastra Yogyakarta 2019 tersebut, sebanyak 100 lebih sastrawan diundang dan dihadirkan untuk terlibat aktif dan secara langsung ada di dalamnya guna memeriahkan serta meramaikan acara.
Dari sosok-sosok yang diundang pada JOGLITFEST 2019 ini, secara rinci dapat dihitung bahwa sebanyak 50 orang peserta berasal dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, sedangkan sejumlah 50 orang lainnya berasal dari luar DIY. Sementara itu, peserta dari manca negara berjumlah 9 orang.
Suharmono Arimba yang berlaku sebagai Ketua Umum JOGLITFEST menjelaskan, โKeterlibatan peserta DIY tentu merupakan hal yang penting dalam perhelatan ini, tetapi yang dari luar DIY juga tak kalah penting, agar kita bisa menjadi penghubung antardaerah, mempertemukan sastrawan-sastrawan dari berbagai daerah tersebut.โ
Adapun nama-nama sastrawan luar DIY yang diundang dalam JOGLITFEST 2019, antara lain Wayan Jengki Sunarta, Friska Aswarini, Kiki Sulistyo, Sindu Putra, Inggit Putra Marga, Alfian Dippahatang, Aslan Abidin, Pinto Anugrah, Y. Tendra B.P., Ida Fitri, Ayi Zulfidar, Jamil Massa, Syaifuddin Gani, Felix K. Nesi, Dwi Rahariyoso, Budi Hutasuhut, Hasan Al Banna, Amin Wangsitalaja, Igir Alqatiri, Fatih Muftih, Raymond Lemosol, Willy Ana, Nurhayat Arif Permana, Iqbal H. Saputra, Hudan Nur, Bustan Basir Maras, Alfrida Yamanop, Yanwi Mudrikah, Matdon, Ratna Ayu Budiarti, Mikael Johani, Dedi Tri Riyadi, Irmansyah, Mashuri, Helmi Prasetya, M. Faizi, Mustafa Ismail, Kurnia Effendi, Deni Mizhar, Seruni Uni, Ganjar Sudibyo, Ayi Zulfidar, Kuni Masrokhamti, Toni Lesmana, Godi Suwarna, Bonari Nabonenar, Sugito Ha Es, Ki Sudadi, Jefrianto, dan Zuly Kristanto.
Sementara itu, peserta dari DIY, antara lain Marwanto, Sumarno, M. Sodiq, Nurul Latifah, Kristin Faurina, Imam Wahyudi, Enes Pribadi, Joko Budiarto, Esti Nuryani Kasam, Umi Azzura, Wage Daksinaga, Mini G.K., Sulistyarini A.S., Ons Untoro, Daru Maheldaswara, Komang Ira Puspitaningsih, Sunlie Thomas Alexander, Risda Nur Widia, Aguk Irawan MN, Budi Sardjono, Akhir Lu Sono, Aly D. Musyirifa, Otto Sukatno Cr., Krisna Miharja, Sumaryono, Yuwana Agus Dirgantara, Asti Pradnya Ratri, Mutia Sukma, Daruz Armedian, Safar Banggai, Muhammad Yasir, Sigit Sugito, Mustofa W. Hasyim, Sutirman Eka Ardana, R. Toto Sudiarto, Nurul Ilmi Elbana, Whani Darmawan, Sukandar, Bambang Nur Singgih, Ardini Pangastuti, Bayu Saptama, MG Widhi Pratiwi, Abdul Wachid BS, Eko Triono, Andi SW, Puthut EA, Maria Widi Ariani, Satmoko Budi Santoso, Wahyana Giri MC, dan Reza Nufa.
Sembilan peserta luar negeri yang diundang, berasal dari delapan negara berbeda. Adapun sastrawan-sastrawan tersebut, seperti Shamsyudin Osman (Malaysia), Muhammad Luthfi Iskhak (Malaysia), Mawar Syafii, (Singapura), Mahroso Doloh (Thailand), Zefri Arif (Brunei Darussalam), Daniel Owen (Amerika Serikat), Rustum Kozain (Afrika Selatan), Hal Judge (Australia), dan Elise Moser (Kanada). []