Disadari ataupun tidak pada kenyataannya sering terlihat semangat keberdayaan warga mencatat perihal apa saja, yang hasil dari catatan itu kemudian turut memberi warna terhadap kebudayaan di seputar kita, termasuk di wilayah Yogyakarta. Warna-warni kebudayaan inipun selanjutnya menjadi tidak stagnan, sebaliknya, ia justru bisa terus bertumbuh dan berkembang.
Selanjutnya berkaitan dengan nilai kearifan dan keanekaragaman yang juga selalu ada dalam warna-warni kebudayaan, sudah selayaknya ia perlu untuk terus dilestarikan, dirawat, serta dipelihara. Pencatatan budaya adalah langkah nyata dari pemeliharaan kebudayaan itu sendiri, di mana peran dan partisipasi aktif dari warga dalam upaya pemeliharaan ini menjadi sumbangsih penting bagi kebudayaan, terutama warisan bagi generasi mendatang.
Disediakannya ruang bagi masyarakat untuk turut berpartisipasi, tentang warga mencatata apa saja di sekelilingnya, adalah juga sebuah keharusan guna merealisasikan perihal langkah pemeliharaan kebudayaan. Oleh karenanya, FKY 2021 kali ini juga mengakomodasi hal tersebut, yaitu yang dibingkai ke dalam lima kategori Catatan Warga yang antara lain adalah:
Ruang warga mencatat tersebut disusun dengan strategi kompetisi, tak lain adalah agar kemeriahan FKY 2021 tetap hadir di tengah masyarakat, sekaligus juga mengejawantahkan langkah yang sejalan dalam praktik semangat pencatatan budaya di sekitar yang acap kali luput dari perhatian, di mana lima kategori tersebut menyasar lapisan masyarakat, baik pada usia dewasa maupun usia anak-anak yang menjadi agen kebudayaan di masa depan.
FKY 2021 Mereka Rekam juga melakukan pencatatan atas keberdayaan warga yang tumbuh dan mungkin tak pernah tersentuh atau diketahui, terutama dalam situasi krisis setahun belakangan. Dalam pencatatan kali ini, FKY mendokumentasikan keberdayaan melalui medium foto dan video. Beberapa catatan yang muncul di antaranya adalah Para Penjaga di Muara. Catatan ini berupa foto yang berhasil memotret gerakan warga dalam mengelola hutan bakau di kawasan konservasi di Baros, Kretek, Bantul. Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B) tanpa disadari telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir mempertahankan ekosistem kawasan pantai yang sering kali disepelekan. Keberadaan KP2B setidaknya mengingatkan warga tanggung jawab atas dunia yang terus ditinggali.
Pencatatan atas keberdayaan warga juga direkam melalui video berjudul Gotong Royong, yaitu catatan tentang pengamatan satu gerakan sosial yang lahir dari inisiatif warga di tengah krisis pandemi. Ini merupakan salah satu catatan besar dalam perjuangan masyarakat di kala bencana melanda. Bahwa melalui kemunculan Oksigen Sambung Nyawa dan Relawan Siaga Covid RT 54 Gedongkiwo, gotong royong muncul sebagai watak khas dari masyarakat dalam membantu sesama.
Hasil dari ragam pencatatan tersebut dipresentasikan dalam medium digital berupa foto, video, maupun rekaman audio, di mana ini menjadi langkah adaptasi terhadap perkembangan teknologi digital hari ini untuk menyediakan ruang bagi keragaman dan interaksi budaya; melindungi dan mengembangkan nilai, ekspresi, dan praktik kebudayaan tradisi; serta memperkuat kedudukan Yogyakarta sebagai wilayah kebudayaan.
Seluruh hasil pencatatan dari warga dan untuk warga ini dikumpulkan dan dipresentasikan ulang dalam web FKY agar menjadi sebuah pengetahuan bersama, dan dapat dipelajari secara bebas, yaitu melalui situs-web FKY 2021 Mereka Rekam di tautan www.fky.id []