Karya bertajuk “Romansa Hidraulik Merah Jambu” yang isinya berupaya untuk mengangkat isu fanatisme diagendakan untuk dipentaskan pada 27 Juli 2019 dengan mengambil tempat di PSBK.
Mereka yang mempresentasikan edisi kelima Jagongan Wagen di bulan Juli tahun 2019 ini adalah peserta program Seniman Pascaterampil, yang fasilitasi akses studio penciptaan, kuratorial, dan produksi pementasannya telah berlangsung di kompleks art center PSBK sejak pertengahan Juni 2019.
Lima seniman dari peserta program Seniman Pascaterampil yang akan tampil pada Jagongan Wagen edisi Juli ini berasal dari disiplin seni yang berbeda-beda. Mereka adalah Candrani Yulis (Seniman Rupa), Chrisna Banyu (Seniman Rupa), Kurniaji Satoto (Seniman Teater), Miftahuddin Palannari (Seniman Teater), Riyanti Wisnu (Seniman Teater).
Romansa Hidraulik Merah Jambu adalah sebuah pertunjukan yang digagas oleh para seniman sebagai respon atas fenomena fanatisme. Romansa adalah penggambaran tentang perjuangan yang berbasis fanatisme. Sedangkan hidraulik merah jambu dihadirkan untuk menandai pergolakan-pergolakan yang terus tumbuh pada jiwa-jiwa yang labil.
Umumnya, fanatisme pada diri manusia ini hadir dari kesukaan yang sama, kesepakatan terhadap satu ide serupa, dan keyakinan terhadap suatu kebenaran tertentu. Fatalnya, rasa fanatik yang marak hingga kini adalah dorongan untuk melakukan pembelaan atau bahkan pembenaran pada apa yang diyakini sebagai kebenaran absolut. Salah satu yang menyebabkan fatalitas ini adalah hilangnya kesadaran seseorang saat ia mengikuti atau bahkan menganut sosok tertentu, tanpa menimbang akibatnya. Pada waktu sama, ketika fanatisme terjadi, perjuangan seolah-olah menjadi kata kunci untuk mengesahkan segala pergerakan dan kedewasaan menjadi istilah yang paling sulit untuk ditemukan. Tak pelak konflik perebutan “benar” pun terjadi.
Melalui karya Kolaborasi Romansa Hidraulik Merah Jambu ini para seniman hendak mempertontonkan perihal sebab-akibat yang ditumbuhkan oleh sebuah fanatisme. Harapan mereka, karya ini bisa membuat masyarakat semakin menyadari bahwa fanatisme bisa mengakibatkan konflik yang merugikan. []
Source: Official PSBK