Setelah digelar selama digelar selama 18 hari, helatan Festival Kebudayaan Yogyakarta ditutup dengan berbagai sajian di dua tempat berbeda namun tak berjauhan dan dalam waktu yang bersamaan, yaitu di area Kampoeng Mataraman, Ringroad Selatan, dan juga di seputar Telaga Julantoro.
19:30 WIB adalah waktu dimulainya malam penutupan FKY 2019 yang berlangsung secara seremonial sederhana, yaitu berupa laporan pelaksanaan yang disampaikan Paksi Raras Alit selaku Ketua Umum FKY 2019, dan selanjutnya ditutup secara simbolis berupa penyerahan panji FKY dan dry bag kepada Dra.Yuliana Eni Lestari Rahayu sebagai Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Adat dan Tradisi, Lembaga Budaya, dan Seni Dinas Kebudayaan DIY, sekaligus bertindak mewakili Kepala Dinas Kebudayaan DIY yang berhalangan hadir.
Sebagai informasi, dry bag yang diserahkan secara simbolis tersebut merupakan hasil pemanfaatan limbah vinyl yang kemudian dialih-fungsikan melalui tangan-tangan terampil di festival ini.
Merunut dari pemaparan Andreas Praditya selaku Produser Pelaksana, Festival Kebudayaan Yogyakarta tahun 2019 ini tak serta-merta melabeli-diri dengan zero waste, namun setidaknya dalam festival ini ada upaya untuk meminimalisir sampah, baik itu dimulai dari pemilihan media beserta material alternatif untuk media publikasi, pun bentuk-bentuk artistik serta sign system, hingga pada bentuk kerja sama dengan pihak-pihak lain dalam program workshop FKY mengenai pengelolaan dan pemanfaatan sampah. Salah satunya adalah kerjasama dengan The Trekkers.
“Ini tadi yang ikut workshop ya ada teman-teman panitia juga, paling tidak ilmu pengetahuan dan semangatnya bisa sampai ke acara atau festival lain.” lanjut Andreas Praditya menjelaskan.
Masih di rangkaian acara malam penutupan FKY 2019, Paksi Raras Alit juga melaporkan secara singkat pertanggungjawaban hajatan Festival Kebudayaan Yogyakarta yang telah dimulai sejak pre-event pertama, yaitu pada tanggal 1 Juni 2019, hingga satu hari sebelum penutupan, dan telah berlangsung di 11 titik lokasi sebagaimana yang dijadwalkan.
Paksi Raras Alit memaparkan bahwa hingga satu hari sebelum helatan FKY 2019 ditutup, festival ini telah melibatkan lebih dari 4000 pelaku seni dan sekaligus mendatangkan sekira 146.581 orang-pengunjung. Dengan demikian, rata-rata setiap harinya ada di angka 8.600 pengunjung. Ini menunjukkan bahwa apresiasi dari masyarakat masih sangat besar dan luar biasa terhadap festival yang boleh dikatakan masih ‘baru’ (dalam tanda kutip) ini.
Disampaikan juga bahwa dampak positif yang bisa dicermati dari perputaran ekonomi masyarakat di antaranya adalah; bahwa data transaksi yang terjadi di sejumlah 57 stan Pasar Seni adalah sebesar Rp470.539.800,00. Sementara, dari 90 stan Pasar Tiban yang dihelat setiap akhir pekan di area Telaga Julantoro tercatat total transaksinya adalah sebesar Rp61.044.500,00. Selain itu, jumlah transaksi dari lebih 45 stan kuliner yang dikelola Kampoeng Mataraman mencapai angka Rp1.753.927.000,00.
Mengenai kantong-kantong parkir yang dikelola dan diterima langsung oleh warga di sekitar venue, untuk 4 kantong parkir motor dan 3 kantong parkir mobil di area Kampoeng Mataraman dan Telaga Julantoro telah menghasilkan uang sebesar Rp64.236.000,00.
“Harapannya, FKY tetap menjadi acara yang bermanfaat bagi masyarakat Yogyakarta, dan mampu memperkenalkan praktek kebudayaan yang terjadi di sini ke seluruh Indonesia hingga luar negeri.” lanjut Paksi Raras Alit dalam mengakhiri sambutan penutupan.
Serangkaian acara malam penutupan FKY 2019 di Minggu malam dilaksanakan dengan semarak dan penuh suka-cita di dua tempat berbeda. Dapat diinformasikan bahwa waktu tempuh dengan berjalan kaki dari area Telaga/Embung Julantoro menuju area Kampoeng Mataraman, Panggungharjo, Ringroad Selatan, Yogyakarta, (dan atau sebaliknya) adalah sekira 10 menit.
Apabila penonton pecah di area Telaga Julantoro dalam menikmati berbagai sajian yang salah satunya adalah persembahan tembang-tembang asyik dari Kelompok Guyonwaton, maka di Panggung Gedhong Rembulan kompleks Kampoeng Mataraman, usai ceremonial, dalam malam penutupan FKY 2019 tersebut para pengunjung dihibur dengan sajian band dangdut-campur sari modern Extravagongso featuring pelawak Srundeng. Hingga pada akhirnya penampilan kelompok musik Dangduters benar-benar memungkasi malam penutupan FKY 2019 itu sekira pukul 23:15 WIB. []
Data-Source: Pressrelease FKY