Mata Sang Matjan di program Matjan ke Seberang secara tajam berkeinginan melihat dan mengajak kita mencermati tanah kelahiran Bali dengan perspektif berbeda dan tidak didapatkan dari brosur-brosur serta konten media sosial yang mengagungkan Bali sebagai destinasi wisata impian. Seiring dengan itu, maka tersebutlah program tur seni rupa dengan julukan “Lihatlah: Bali”.
Perspektif berbeda dari Ardee dan Sumarjaya Gede sebagai dua sosok seniman di program “Matjan ke Seberang” ini antara lain menjadi upaya mereka dalam memvisualisasikan retaknya imaji ke-Bali-an yang selama ini dianggap utuh dan ajeg tanpa persoalan. Di antaranya adalah hal yang tak melulu dalam kerangka wacana luas, akan tetapi karya-karya mereka juga akan menghadirkan keseharian yang lebih memanusiakan Bali dan persoalan-persoalan di dalamnya. Sebagai contoh adalah persoalan alih fungsi lahan menjadi properti komersial nan cantik, persoalan banjir yang menjadi salah satu konsekuensi dari alih fungsi lahan, persoalan sampah yang dihasilkan dari turisme massal, dan gesekan-gesekan lain antar manusia, atau antara manusia dengan alam.
Hal lain yang harus dipahami adalah juga bahwa meskipun kritis, karya-karya dari Ardee dan Sumarjaya Gede sebagai dua sosok seniman di program Matjan ke Seberang ini sama sekali tak hendak berussaha menjatuhkan Bali sebagai sebuah destinasi wisata populer.
I Dewa Nyoman Ketha Sudhiatmika yang merupakan inisiator Matjan memaparkan bahwa karya-karya dalam program Matjan ke Seberang ini hampir tidak mungkin melakukan usaha menjatuhkan Bali baik dalam secara skala wacana sekaligus sumber daya. Lain dari itu, “memanusiakan Bali” adalah tujuan yang dirasa lebih tepat olehnya.
Mengadaptasi cara tur teman-teman band indie, Matjan pun menuju seberang, mengumpulkan sumber daya secara mandiri, menghubungi rekan, dan mengundang kawan, yang membedakan hanya karya yang dibawakan. Tiga kota yang disambangi adalah Jakarta, Yogyakarta, dan Malang. Kunjungan-kunjungan ini diselesaikan dalam bulan Juli 2023.
Di Yogyakarta, Ardee dan Sumarjaya Gede sebagai dua sosok seniman di program Matjan ke Seberang ini agendanya bakal menyambangi LIBSTUD selama 3 hari, yaitu pada tanggal 15 hingga 17 Juli 2023.
Pada kesempatannya di Yogyakarta, kecuali melakukan pameran karya dari kedua seniman, Matjan juga akan mengajak mengolah sampah plastik dengan cara kreatif. Khalayak umumpun bisa berpartisipasi dengan mengikuti workshop yang juga akan digelar dalam acara ini, yaitu berupa pengolahan limbah plastik untuk kemudian dijadikan sebagai cindera mata atau aksesoris berupa emblem (patch) dan juga dompet.
Selama 3 hari rangkaian pameran karya-karya Ardee dan Sumarjaya Gede dalam program Matjan ke Seberang ini disediakan pula kotak sumbangan (donasi) yang bisa diisi seikhlasnya sebagai akses menyaksikan pameran dan juga mengikuti workshop. []