Persembahan Musik Malam TBY ‘Membayangkan Kota’ yang didukung oleh Dinas Kebudayaan Yogyakarta dan bertempat di area Taman Budaya Yogyakarta ini agendanya digelar pada hari Selasa, tanggal 12 november 2019 sekira pukul 19.00 – 22.00 WIB.
Dalam gelaran Musik Malam TBY ‘Membayangkan Kota’ yang menghadirkan kolaborasi visual dan live sablon oleh Tutbek ini bakal dipersembahkan pula pementasan dari Slipping Pills, Jalan Pulang, Kota dan ingatan.
Shoppinglist adalah rock realis yang mencatat pertumbuhan kotanya. Cara bertutur dalam liriknya menceritakan kehidupan rumah rumah di bantaran kali, di bantaran jalar-jalur tikus, di pasar. Karya Shoppinglist bisa dinikmati melalui kanal https://soundcloud.com/shoppinglist.
Slipping Pills adalah sebuah ruang untuk bermain musik dan bergembira, menyiasati dunia yang semakin tua, di bentuk pada tahun 2011 oleh musisi Teguh Hari Prasetya dan Purnawan Setyo Adi.
Pada tahun 2012 Slipping Pills telah merilis mini album pertamanya “Kpd. ytc. lies”, mini album pertama ini dikerjakan dengan menggunakan unsur musik elektronik, mereka sempat mengeluarkan video clip dengan lagu Kota Yang Tak Pernah Bermimpi di kerjakan bersama sama kawan festival Film Dokumenter Yogyakarta (FFD).
Mulai awal tahun 2016 Slipping Pills kembali mencicil lagu-lagu untuk album keduanya dengan format anggota baru. Album tersebut dipoduksi secara mandiri di HGLabs studio, milik sang gitaris Hengga Tiyasa, secara musik mereka tidak terikat dengan genre tertentu walaupun mereka menyebutnya sebagai band pop dan pada mini album kedua akan hadir dengan format semi-akustik.
Kini mereka beranggotakan Teguh Hari Prasetya (Vokal dan Bass), Hengga Tiyasa (Gitar), Aga Yoga Perkasa (Gitar), dan juga Gendra Wisnu. Mereka telah tampil di beberapa event superti di Festival Film Dokumenter Yogyakarta di Taman Budaya Yogyakarta , ArtJog di Jogja National Museum, Festival Kesenian Yogyakarta, Event musik Lelagu, dan masih banyak lagi.
Untuk menikmati karya-karya Slipping Pills ini bisa menuju ke beberapa kanal digital, di antaranya adalah Youtube serta Soundcloud.
Jalan pulang adalah rangkuman dari perjalanan menuju rumah, menuju bekerja, menuju jalan kebahagiaan, kesedihan, kesatiran. Jalan Pulang melihat bahwa pegalaman-pengetahuan ini menjadi modal dari penciptaan narasi-narasi bermusiknya.
Jalan Pulang sendiri berformasi Irfan (gitar, vokal & harmonika), Margi Aryanti ( piano, vokal & biola), Damar (gitar & vokal), Dwiki Prasetyanto (bass, vokal & glocken spiele) serta Agung (drum & vokal)
Apakah mereka benar-benar akan pulang ke pangung panggung selanjutnya setelah lama mengendap? Acara Musik Malam TBY ‘Membayangkan Kota’ ini tentunya menjadi ajang kembalinya menjelajah musik Indonesia.
Nama Kota & Ingatan hadir dalam proses pengerjaan aransemen tiga teks, sehingga sampai ada judul lagu “Alur” dan nama kolektif ini diambil dari lirik dalam lagu tersebut.
Musik sendiri bagi Kota & Ingatan adalah bagian dari banyak hal yang mereka rangkum, seperti pertemuan dengan banyak komunitas dan menciptakan komunitas itu sendiri. Ia memberikan rambu-rambu atas fenomena sosial yang sedang terjadi. Mereka juga menggiatkan sebuah Blog dan banyak sosial media sekaligus digunakan untuk mendistribusikan ide-ide kreatif.
November 2018, Kota & Ingatan merilis debut album mereka, ‘Kurun’, yang melewati nyaris tiga tahun pengerjaan pasca kugiran asal Yogyakarta ini terbentuk pada paruh awal tahun 2016.
Berkelindan bersama aktivitas personilnya yang cabar, Kota & Ingatan kemudian merilis kembali 9 dari 10 catatan dalam album tersebut melalui sesi live studio, ‘Merapal Kurun’ pada Agustus 2019.
Dikenal dengan lirik yang tajam dengan penjelajahan musik yang luas dan berani, kugiran yang beranggotakan Herda Mukti Setyawan (gitar), Addie Setyawan (bass), Maliq Adam (gitar, keyboard), Aji Prasetyo (drum) dan Aditya Prasanda (pelafal teks) ini kerap menghadirkan isu genting yang tengah mengeras di tengah masyarakat Indonesia saat ini. []