Pada acara Pembukaan Pameran Abalakuswa tersebut, berikutnya adalah sambutan dari Ngarsa Dalem Sri Sultan HB X untuk membuka rangkaian Tingalan Jumenangan Dalem.
Pameran Hadibusana Keraton Yogyakarta “ABALAKUSWA” merupakan rangkaian dari Tingalan Jumenengan Dalem. Seperti yang kita ketahui, pada hari Selasa Wage, 7 Maret 1989, KGPH Mangkubumi dinobatkan sebagai raja ke-10 Keraton Kasultanan Yogyakarta. Beliau memimpin dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sementara permaisuri bergelar Gusti Kanjeng Ratu Hemas.
Malam itu, pada tanggal yang sama, Ngarsa Dalem genap bertakhta selama 31 tahun berdasarkan penanggalan Masehi, dan 32 tahun berdasarkan hitungan Jawa.
Sebelum pameran hadibusana Keraton Yogyakarta “Abalakuswa” resmi dibuka, ditampilkan fragmen Golek Menak lakon “Jayengrana Jumeneng Nata”. Lakon ini merupakan persembahan dari KHP Kridhomardowo
Kridhamardawa sendiri merupakan bagian struktur organisasi di Keraton Yogyakarta dengan bentuk Kawedanan. Kawedanan Kridhamardawa merupakan tepas (kantor) yang khusus mengurusi kesenian di Keraton Yogyakarta. Di antaranya adalah tari-tarian, busana tarian (pasedhahan/kagunan), karawitan, pedalangan, tatah sungging wayang, batik, bludri, dan masih banyak yang lainnya. Saat ini Kawedanan Kridhamardawa Keraton Yogyakarta dipimpin oleh KPH Notonegoro.
Secara singkat Golek Menak “Jayengrana Jumeneng Nata” ini menceritakan tentang Tiyang Agung Jayengrana. Tiyang Agung Jayengrana yang bernama kecil Amir Ambyah merupakan putra dari Adipati Mekah, Abdul Mutolib). Bocah ini sangat nakal. Namun, saat remaja, Amir Ambyah memutuskan untuk mengembara. Tak sendiri, ia ditemani oleh Umarmaya dan Moktal. Tujuannya adalah untuk menyebarkan agama suci.
Penonton menyaksikan dengan antusias. Bahkan, meski saat menjelang akhir pertunjukan rinai gerimis turun, mereka tetap bertahan di masing-masing tempat duduknya hingga akhir. Tepuk tangan riuh membahana ketika pertunjukan fragmen Golek Menak Jayengrana Jumeneng Nata usai.
Sri Sultan Hamengku Buwono X telah membuka pameran Abalakuswa secara resmi di Bangsal Pagelaran Keraton Yogyakarta. Ngarsa Dalem didampingi GKR Hemas beserta putra, mantu dalem, dan pejabat Pemda DIY.
Pameran Abalakuswa: Hadibusana Keraton Yogyakarta digelar 8 Maret – 4 April 2020. Pameran ini menghadirkan beragam koleksi busana, termasuk busana kebesaran Sri Sultan HB X saat dinobatkan menjadi Raja Kasultanan Yogyakarta.
Untuk menyimak dan menyaksikan gelaran di atas, berikut adalah jam kunjung untuk Abalakuswa:
Senin – Kamis pkl. 09.00 – 16.00 WIB
Jumat – Minggu pkl 09.00 – 21.00 WIB
Tiket masuk Rp5.000,00,-