Pameran Ruang Seni Rupa “Sihir Kata” itu sendiri agendanya akan dibuka hari Jum’at tanggal 12 Juli 2019 dan ditutup pada tanggal 30 Juli 2019.
PSBK (Padepokan Seni Bagong Kussudiardja) bersama Bakti Budaya Djarum Foundation meneruskan investasi panjang dalam dukungan fasilitasi ruang presentasi karya seniman muda melalui program Ruang Seni Rupa. Pada Ruang Seni Rupa edisi kedua ini, PSBK akan menghadirkan karya dari Seniman Pascaterampil 2019. Sementara mengenai fasilitasi akses studio penciptaan, kuratorial, serta produksi pameran, kesemuanya berlangsung di kompleks art center PSBK.
Ruang Seni Rupa “Sihir Kata” melibatkan sebagian seniman yang merupakan peserta Program Seniman Pascaterampil, yaitu mereka yang pada bulan April 2019 lampau telah mewujudkan gagasannya dalam pertunjukan kolaborasi platform Jagongan Wagen. Mereka adalah Asmiati Sihite, Azwar Ahmad, Briyan Farid Abdillah Arif, Muhrizul Gholy, Theodora Melsasail.
Kelimanya merupakan para seniman yang mengawali dari disiplin seni berbeda, ada yang dari seni rupa, terdapat pula dari film, bahkan pegiat tari, dan juga teater. Bagi mereka, khususnya para seniman yang tak berangkat dari disiplin ilmu seni rupa, pameran ini tentu merupakan tantangan yang harus dihadapi, ialah mewujudkan gagasan dalam medium baru. Pun bagi seniman yang mengawali dari disiplin seni rupa, pameran ini merupakan kesempatan guna mengeksplorasi dan berbagi gagasan terhadap sesama seniman namun lintas disiplin.
Seniman Pasca Terampil mengolah “Sihir Kata”dengan melewati diskusi panjang, yang kemudian mereka bersepakat dalam mengangkat tema perihal Informasi. Satu informasi yang disampaikan secara sengaja pun tidak, melewati pengalaman visual, pengalaman suara, pengalaman teks, ataupun yang diambil dari ruang-ruang ketidaksadaran manusia.
Ruang Seni Rupa (RSR) kali ini memusatkan perhatian pada bagaimana pola komunikasi dan pertukaran informasi memunculkan hubungan sebab-akibat yang membangun sebuah cerita. Mulai dari mana informasi berasal, apa saja yang dimaknai sebagai sumber informasi, bagaimana informasi disampaikan, bagaimana informasi diolah oleh penerimanya, hingga efek-efek yang timbul dari pertukaran tersebut
Peserta program residensi Seniman Pascaterampil (SPt) Padepokan Seni Bagong Kussudiardja merefleksikan pengalaman personalnya, lantas menariknya pada pembahasan lebih luas dengan mengidentifikasi posisi dirinya ke dalam konteks pengolahan informasi oleh masyarakat dewasa ini. []