Sehubungan dengan sajian pawai Wayang Jogja Night Carnival tersebut, pada pukul 17:00 WIB hari Senin 7 Oktober 2019, beberapa ruas jalan utama di Kota Yogyakarta ditutup, dan beberapa alur lalu-lintaspun dialihkan. Hal itu dilakukan, pasanya ada sebanyak 1400 peserta Wayang Jogja Night Carnival 2019 bakal berpawai dari arah Museum Sandi Kotabaru kemudian masuk ke jalan Jenderal Sudirman menuju Tugu Pal Putih dan masuk ke Jalan Margo Utomo Yogyakarta.
Helatan rutin WJNC yang digelar pada setiap tahun di Kota Jogja tersebut pada tahun 2019 ini menjadi sajian meriah untuk yang keempat kalinya seiring dengan perayaan hari ulang tahun ke-263 Yogyakarta. Ikhwal tema yang diusung pada helatan tahun 2019 ini adalah Ringgit Wanara Kagungan Dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, atau dikenal pula sebagai Wayang Kapi-Kapi.
Wayang Kapi-kapi adalah wayang kreasi asli dan khas Jogja yang dimiliki oleh Kraton Yogyakarta, dan terhitung unik dan masih jarang go public, pasalnya ia merupakan bentuk perpaduan bagian tubuh hewan yang merepresentasikan kehidupan di dunia.
Dengan disajikannya pada WJNC, Wayang Kapi-Kapi tersebut selanjutnya mulai diperkenalkan kepada masyarakat luas melalui tampilan berbeda pada masing-masing kontingen peserta pawai yang berasal dari 14 kecamatan se-wilayah Kotamadya Yogyakarta.
Langkah memperkenalkan kepada khalayak-luas itulah yang menjadi alasan disajikannya 14 karakter dari Wayang Kapi-kapi yang juga kemudian dipilih sebagai tema Wayang Jogja Night Carnival #4 ini.
Sebagaimana yang dipaparkan oleh Yetti Martanti, S.Sos,M.M. yang berlaku sebagai Show Director Wayang Jogja Carnival, dan didampingi KPH Notonegoro sebagai perwakilan dari pihak Keraton Yogyakarta. Bahwa dihadirkannya Wayang Kapi-Kapi tak lain agar masyarakat dapat mengenal sekaligus memaknai filosofinya pada kehidupan sehari-hari.
Dari Wayang Kapi-kapi sejatinya terdapat banyak hal yang bisa saja ditarik pelajaran, sehingga kita dapat saling mengayomi, meski kepribadian yang kita miliki tak selalu sama. []