Ya, PNSB Yogyakarta adalah akun Facebook yang pada tanggal 11 Agustus secara resmi juga telah mengumumkan diadakannya lomba penulisan naskah drama radio berbahasa jawa tahun 2019 ini, dengan salah satu tujuannya guna memperkaya khasanah naskah drama radio bahasa Jawa dan sekaligus sebagai langkah regenerasi pegiat drama radio bahasa Jawa, khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dan perihal 10 karya terbaik pemenang lomba penulisan naskah drama radio bahasa jawa di DIY yang telah diumumkan oleh Dewan Juri –yang tak bisa diganggu gugat keputusannya tersebut, selengkapnya tersalin di bawah ini sebagaimana yang diumumkan dari laman facebook tersebut.
***
Tim Pengembangan Sandiwara Radio Bahasa Jawa Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Setelah membaca, mencermati, dan menganalisa naskah-naskah peserta Lomba Penulisan Naskah Sandiwara Radio Bahasa Jawa, melalui sidang Tim Juri, menimbang bahwa penilaian naskah-naskah peserta berdasarkan pada kebutuhan Dinas Kebudayaan DIY guna mendapatkan naskah sandiwara radio berbahasa jawa yang optimal untuk keperluan produksi rekaman sandiwara radio dan diterbitkan, Tim Juri menentukan 10 (Sepuluh) naskah terbaik:
Keputusan Tim Juri berlaku sejak tanggal ditetapkan dan tidak dapat diganggu gugat serta dipertanggungjawabkan secara profesional.
***
Di atas adalah ikhwal pengumuman 10 karya terbaik yang kemudian otomatis menjadi 10 pemenang pada ajang perlombaan literasi berujud penulisan naskah drama radio bahasa jawa di DIY seperti yang terpaparkan pada laman Facebook Psnb Yogyakarta, pelaksana Program dari Dinas Kebudayaan Provinsi DIY.
Sekali lagi, sepuluh karya secara sah telah dipilih oleh Dewan Juri guna memperkaya khasanah naskah drama radio berbahasa jawa sebagaimana awal tujuan dari perlombaan ini diselenggarakan. Sejumah 10 karya itu jugalah yang menjadi wujud dari dan langkah regenerasi pegiat drama radio bahasa Jawa di Yogyakarta. Definisi ‘regenerasi pegiat drama’ oleh Dewan Juri kali ini bisa jadi adalah para penulis senior yang masih tetap butuh diregenerasi, alih-alih diberikan ajang reuni–eksistensi berhadiah.
Bagaimana mungkin tak disebut senior apabila dengan modal ‘mesin pencari’ di dunia maya, anak-anak milenial masa kini saja bisa dengan mudah menemukan jejak-jejak dari para kandidat yang menjadi pemenang pada Lomba Penulisan Naskah Sandiwara Radio Bahasa Jawa tersebut?
Terkait dengan diumumkannya sepuluh Pemenang Lomba Penulisan Naskah Drama Radio Bahasa Jawa ini, pada akhirnya, ucapan selamat kepada para pemenang, dan selamat berjuang pula terucapkan bagi generasi baru yang justru semakin minder sekaligus apatis akibat jarang munculnya kesempatan itu malah tetap diisi oleh orang-orang yang sejatinya telah mapan di bidangnya. Ya, mapan di bidangnya berujud karya sastra pun literasi, yang itu belum tentu membuatnya mapan dalam menilai situasi, apalagi memandang komisi :). []