Dalam helatan ‘Solo Exhibition of I Nyoman Sukari’ ini, sosok I Nyoman Sukari (1968 – 2010) sendiri adalah seniman yang penuh kontradiksi, semasa kuliah karya Sukari telah menjadi rebutan kolektor dan melalui pameran Spirit ‘90 di tahun 1994 menjadi pemicu boom seni rupa di Indonesia pada saat itu. Sesuatu yang langka terjadi pada pameran level mahasiswa pada umumnya.
Kehidupan Sukari menempuh titik-titik lintasan penting sebagai berikut. Lintasan pertama, masa perintisan karier dimana Sukari belajar seni rupa secara formal di Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Sukawati, Denpasar. Lintasan kedua, adalah masa pengembangan, atau disebut juga “fase Yogya pertama”, Fase ini merupakan fase yang penuh tantangan dan tegangan bagi Sukari karena dalam kesehariannya dipenuhi dengan berbagai tugas, pertarungan gagasan, penyesuaian dan proses pencarian identitas karyanya. Lintasan ketiga, adalah “Fase Yogyakarta kedua”, fase ini disebut juga sebagai fase negosiasi; sebagai seniman yang bermukim di Jogjakarta, karya-karya Sukari beradaptasi dengan kehidupan Yogyakarta yang penuh kontestasi, penuh tegangan dan juga penuh godaan antara yang ideal dan pragmatis.
Ketiga lintasan itu akan di diskusikan dalam “Tema dan Periode Sukari” dengan pembicara bapak Lin Che Wei (kolektor karya Sukari dan Founder Sarasvati Art Management), bapak Dr. Oei Hong Djien (kolektor karya sukari dan Owner OHD Museum), serta bapak Suwarno Wisetrotomo (Kurator Pameran Trajectory :Posthumous Solo Exhibition Of I Nyoman Sukari) yang akan dimoderatori oleh bapak I Gede Arya Sucitra (ko-kurator pameran Trajectory :Posthumous Solo Exhibition Of I Nyoman Sukari) pada tanggal 27 Juli 2019 pukul 10.00 -13.00 berlokasi di Ruang Seminar Taman Budaya Yogyakarta.
Akhir kata semua yang dipikirkan, diucapkan, diciptakan Sukari, sungguh melampaui usianya yang pendek. Ars longa vita brevis – seni itu berusia panjang, sementara kehidupan sesungguhnya pendek – menemukan konfirmasinya pada diri dan kesenian Sukari. I Nyoman Sukari sudah berpulang. Hidup I Nyoman Sukari.
Pameran, yang merupakan kolaborasi antara Sarasvati Art Communication & Publication, OHD Museum dan beberapa pelukis Bali dari Sanggar Dewata Indonesia (SDI) serta istri almarhum Ibu Nyoman Aryaningsih ini merupakan pameran yang mengumpulkan karya Sukari yang paling besar dan lengkap yang dapat dinikmati oleh Publik Seni Rupa Indonesia dan Internasional yang merupakan karya periode SMSR (1989-1990) hingga akhir tahun 2009.
***
Pameran Trajectory: Posthumous Solo Exhibition Of Nyoman Sukari |
Tema | TRAJECTORY: Posthumous Solo Exhibition of I Nyoman Sukari |
Lokasi | Taman Budaya Yogyakarta Jl Sriwedani, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta |
Waktu | 27 Juli – 12 Agustus 2019 (10.00 – 21.00WIB) |
Pembukaan | Jumat, 26 Juli 2019 Pukul 19.30 WIB – Selesai |
Narahubung | 0896-1496-9391 (Grace Ayu) 0812-1806-1199 (Mazarani) |