Rajawali Indonesia yang dikomandani oleh Anas Syahrul Alimi ini bisa dikatakan cukup pioneer dalam kiprahnya sebagai promotor konser Prambanan Jazz Festival. Buktinya bukan saja saat sebelum pandemi menerpa ataupun setelah pandemi sedikit mereda sebagaimana yang kita rasakan tahun ini, akan tetapi juga pada saat pandemi masih merajalela di depan kita, toh kenyataannya dengan berbagai cara dan dengan segala keterbatasannya, toh Prambanan Jazz Festival tetap bisa terlaksana.
Dua tahun gelarannya sebatas virtual, hingga pada akhirnya di tahun 2022 ini, Prambanan Jazz Festival bisa digelar secara hybrid, yaitu bauran online(virtual) sekaligus offline (on the spot). Kehadiran dan kesuksesannya seolah menjadi pembuka dan penggebrak bekunya dunia panggung hiburan akibat virus corona.
Ya, sebagaimana dikatakan oleh Anas Syahrul Alimi selaku Founder Rajawali Indonesia sekaligus CEO Prambanan Jazz Festival, bahwa penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival pada tahun 2022 kali ini berlangsung dengan sangat meriah, meskipun gelarannya sangat berbeda dari konsep biasanya, yaitu penonton duduk saat menyaksikan konser. Tetapi pada kenyataannya antusiasme khalayak masih begitu sangat besar untuk menikmati setiap suguhan yang ada di dalamnya.
Anas mengucapkan syukur atas penyelenggaraan Prambanan Jazz selama tiga hari yang berjalan dengan sangat lancar, bahkan melebihi dari ekspektasi sebelumnya. Inilah yang ia harapkan dalam merayakan rindu bersama yang sebenar-benarnya sebagaimana tema yang diusung pada tahun ini, yaitu “Sewindu merayakan Rindu”.
“Selain itu, kami pun mendapat support yang sagat besar dari banyak pihak. Mulai dari penonton sendiri yang datang dari banyak daerah di Indonesia, sponsor, dan tentunya dari para musisi yang kami libatkan untuk memeriahkan PJF tahun ini,” tutur Anas.
Prambanan Jazz Festival 2022 sendiri menampilkan banyak nama pesohor Indonesia. Di antaranya adalah Andien, Pamungkas, Ardhito Pramono, Maliq & D’Essentials, Kukuh Kudamai feat Ndarboy Genk, Diskoria feat Fariz RM, Melancholic Bitch, Dere, Tulus, Sinten Remen feat Jogja Hiphop Foundation, Iskandar Widjaja feat Erik Sondhy, Kunto Aji, Padi Reborn, Sore, Fiersa Besari feat Bemandry, Mus Mujiono, Deddy Dhukun, Nania Yusuf, Everyday, Trio Lestari, Kahitna, dan beberapa yang lainnya.
Mario Ginanjar yang merupakan salah satu Vokalis Kahitna menuturkan bahwa ia bersama teman-temannya di Kahitna senang sekali bisa dilibatkan dalam gelaran Prambanan Jazz Festival tahun ini. Ia mengatakan bahwa Prambanan Jazz bersama Kahitna sudah seperti “soulmate”, persis seperti judul salah satu lagu yang mereka miliki.
“Ngerasa bangga bisa tampil di Prambanan Jazz tahun ini. Kami bangga sekali bisa manggung di sini. Karena Candi Prabanan
adalah warisan budaya asli Indonesia, dan kami adalah musisi yang berasal dari Indonesia. Prambanan Jazz adalah event yang selalu kami tunggu,” ungkap Mario.
al lain diungkapkan pula oleh Ugoran Prasad sebagai sang vokalis dari Melancholic Bitch. Ia menyatakan bahwa Prambanan Jazz merupakan sebuah gelaran musik yang unik. PJF mampu mengartikan “jazz” dengan caranya sendiri. Dan hal ini sangat luar biasa bagi pihanya.
“Prambanan Jazz mengartikan “jazz” dengan caranya sendiri. Yaitu dengan merangkul semua kalangan untuk terlibat di dalamnya. Seperti merangkul Mas Kukuh, Ndarboy, Jogja Hiphop Foundation, dan Orkes Sinten Remen tergabung dalam gelaran ini,” papar Ugoran.
Di lain sisi Fiersa Besari sebagai salah satu penampil juga mengungkapkan bwa ia sangat bersyukur bisa berada di atas panggung Prambanan Jazz tahun ini. Ia menyadari musik yang dimainkannya bukanlah genre musik sebagaimana tertera dalam nama festival yang sudah digelar sejak tahun 2015 silam ini. Tetapi ia merasakan sangat bahagia lantaran para penontonnya seru-seru dan punya apresiasi sangat besar untuk menikmati karya-karyanya.
“Saya berharap, semoga Prambanan Jazz sukses terus dan tidak berhenti untuk menyuguhkan hal-hal mengagumkan kepada masyarakat Indonesia,” tambah pelantun Celengan Rindu tersebut.
Menilik perjalanan festival yang digawangi Rajawali Indonesia dan berlangsung rutin setiap tahun hingga menginjak tahun ke-8 ini, maka terdapat beberapa nama pesohor Indonesia yang pada tahun 2022 menjadi penampilan pedananya. Di antara mereka yang manggung untuk pertamakalinya di tahun 2022 adalah Melancholic Bitch, Fiersa Besari, Bemandry, Mus Mujiono, Deddy Dhukun, dan Padi Reborn.
Sementara itu, Tompi sebagai salah satu personil dari Trio Lestari menuturkan bahwa Yogyakarta merupakan tempat yang menjadi kenangan membekas bagi Trio Lestari. Pasanya, beberapa tahun silam, Jogja adalah panggung pertama bagi Trio Lestari, dan kali ini Jogja, di Prambanan Jazz festival ini, menjadi panggung pertama penampilan Trio Lestari dengan formasi yang berbeda, yaitu dengan tiadanya Glen Fredley.
“Ini panggung pertama kami tanpa Glenn. Glenn tidak akan ada yang mengantikan, karena sejatinya, kalau kita manggung, Glenn itu tetap ada, hanya saja tidak terlihat. Dan kami senang sekali bisa berkolaborasi dengan para seniman pantomim. Ini adalah ide dari Pak Anas. Dan hal ini adalah hal baru dan berbeda yang pernah terjadi di dalam penampilan kami,” tutup Tompi.
Pada akhirnya Prambanan Jazz 2022 yang diselenggarakan oleh Rajawali Indonesia ini sukses digelar selama tiga hari, tanggal 1 hingga 3 Juli 2022. Ia benar-benar menjadi ajang sewindu merayakan rindu sekaligus sebagai obat kangen kita dalam menikmati pagelaran musik. Tiga hari digelar di plataran Candi Prambanan, persembahan kolaboratif mahakarya musik serta mahakarya candi ini dilangsungkan cukup meriah dan juga dengan cuaca yang sangat mendukung; cerah. Harapannya tentu ke depan “suasana cerah” ini terus melingkupi segala aktivitas dalam karya, seiring pandemi yang juga bisa segera enyah dari hadapan kita. []