Demikian pula dengan helatan PSBK yang dipersembahkan pada bulan September yang kemudian diiiringi dengan peluncuran aplikasi sirkuit berbasis Augmented Reality. Sebagai rangkaian dari helatan tersebut bahkan disambung pula dengan beberapa program yang bakal berlangsung hingga bulan Oktober dan terus bersambung ke depannya.
Pameran โSitus Peristiwa & Citraโ yang dikuratori Prasetya Yudha D.S. dan Kurnia Yaumil Fajar menjadi salah satu rangkaiannya. Ia merupakan satu pameran yang digelar dalam kurun waktu bulan September hinggaย bulan Oktober 2019, tepatnya dibuka pada hari Sabtu tanggal 14 September 2019, dan akan berlangsung hingga tanggal 26 Oktober 2019, bertempat di PSBK dengan alamat di Ds. Kembaran Rt. 04-05, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Selain pameran, rangkaian agenda Ruang Seni Rupa โSitus Peristiwa & Citraโ juga meliputi Creative Talk dan peluncuran aplikasi digitalย Augmented Reality (AR) yang juga digelar tanggal 3 Oktober 2019 bertepatan denganย hari ulang-tahun PSBK yang ke-41. Sementara, pada tanggal pada tanggal 8 dan 10 Oktober 2019 agendanya adalah penyelenggaraan program Anjangsana berupa fasilitasi aktivitas kreatif dan pendampingan kunjungan ke galeri pameran bagi pelajar tingkat SMP-SMA/SMK dan guru di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Serangkaian aktivitas kreatif telah didesain untuk mengasah daya identifikasi, eksplorasi, ekspresi dan refleksi diri peserta program. Kegiatan ini didukung penuh oleh Direktorat Kesenian, Ditjen Kebudayaan, Kemdikbud RI.
Kolaborasi PSBK bersama Kemendikbud RI dalam Anjangsana kali ini memaknai kekuatan program Anjangsana di PSBK sebagai sarana untuk melatih siswa-siswi dalam pengembangan kepribadian melalui seni serta menumbuhkan budaya berkunjung ke ruang seni sejak dini.
Sinergi antara PSBK, Kemendikbud RI dan sekolah-sekolah melalui program Anjangsana PSBK tentu menjadi kunci dalam mengawal pembangunan manusia Indonesia yang berdaya dan berbudaya, terutama generasi muda (pelajar) sebagai penerus kebudayaan bangsanya, Indonesia.
Di sisi lain dilakukan pula penandatanganan nota kesepemahaman antara PSBK dan MonsterAR Teknologi Indonesia pada malam pembukaan pameran, yaitu 14 September 2019. Selanjutnya tanggal 3 Oktober menjadi momen yang sangat penting karena menjadi penanda dari transformasi PSBK sebagai ruang seni dan budaya dalam bersinergi dengan inovasi teknologi digital. Pasalnya, dalam pendandatanganan MoU tersebut memuat perihal kesepakatan untuk diluncurkannya aplikasi Sirkuit PSBK berbasis Augmented Reality (AR) sebagai keberlanjutan upaya penyediaan akses seni bagi masyarakat.
Hadirnya aplikasi Sirkuit PSBK ini menjadi pengembangan dan sekaligus inovasi seiring usia PSBK yang telah menginjak 41 tahun, yaitu pada 3 Oktober 2019.
Monster AR Teknologi Indonesia yang mengkapanyekan diri sebagai โGerakan Digitalisasi Museumโ memiliki keinginan untuk mempertemukan diri pada persimpangan โaksesโ, hal yang sama diupayakan oleh PSBK sebagai ruang seni budaya yang sirkuitnya secara aktif memproduksi jejak arsip pengetahuan. Akses adalah kunci bagi pelestarian arsip serta modal pengembangan oleh generasi selanjutnya. Kerjasama PSBK dengan MonsterAR Teknologi Indonesia menjadi terobosan lintas sektor dalam pembangunan kebudayaan Indonesia.
Pengembangan aplikasi Sirkuit PSBK pada tahap awal ini memiliki tujuan guna meningkatkan interaksi masyarakat ketika berkunjung ke kompleks PSBK. Masyarakat dapat menjelajahi PSBK yang luasnya sekitar 5 meter persegi secara mandiri dengan bekal pengalaman interaksinya dengan Augmented Reality (AR) dan berbagai akses pengetahuan yang terkandung di dalamnya. Melalui AR, arsip berupa video, visual grafis, foto dan panduan audio yang terdapat di PSBK dapat diakses oleh masyarakat secara menyenangkan.
Hadirnya inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya kunjung masyarakat ke ruang seni dan budaya. Seiring dengan hal tersebut, PSBK berharap inovasi ini pula dapat mendorong daya kreasi seniman dalam berkarya. Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Jeannie Park selaku Executive Director PSBK.
“Sekarang ini mau tak mau kita dituntut untuk bisa masuk ke dalam teknologi digital, meski kadang apa yang kita pikirkan tak secepat dengan ide yang muncul kemudian bisa diaplikasikan ke dalam teknologi tersebut. Sebagaimana saya melihat anak saya, dia sudah tak asing lagi dengan teknologi. Sekarang zamannya youtube, kata anak saya. Karenanya, kita tak bisa tidak juga harus mengikuti zaman tersebut ketika tak hendak ketinggalan,” demikian tutur Jeannie.
Sementara masih terkait dengan Pameran โSitus Peristiwa & Citraโ di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja ini, digelar pula sebuah diskusi ataupunย creative talk yang mengusung temaย โMereka Visualโ. Dalam diskusi tersebut diungkap akses pengetahuan lain atas jejak dinamika praktik pendokumentasian dan publikasi pada sirkuit PSBK.
Bahwa dalam rentang waktu empat-dekade perjalanan PSBK, praktik dokumentasi dan publikasi di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja melalui desain, audio visual, fotografi, catatan proses kegiatan dan sebagainya, kenyataannya hal itu erat hubungannya dengan dinamika perkembangan teknologi dan strategi komunikasi sesuai zamannya.
Kareanya, pada Creative Talk ini dihadirkan 4 narasumber, yaitu budayawan Butet Kartaredjasa, direktur artistik Ong Hari Wahyu, seniman visual Sirin Farid Stevy dan direktur MonsterAR Rizal Pamungkas.ย []