Ya, manusia dan janji adalah dua hal yang selalu memiliki keterkaitan dan susah apabila hendak dipisahkan. Sebagaimana munculnya janji, namun selanjutnya disusul dengan sikap ingkar, maka keterkaitan itu adalah ada pada awal sebuah kemanisan, namun justru dipungkasi dengan kepahitan. Ini artinyam janji bisa jadi telah menjadi “satu” dari sekian banyak dosa manusia, dan ironisnya perlakukan itu akan terus berulang.
Pernyataan klise perihal “manusia – janji – ingkar” seperti terpapar pada paragraf di atas itulah yang kemudian disajikan dalam bentuk single terbaru dari Rasvan Aoki dengan judul ‘Promise’, yang juga merupakan track ke-4 dari album ‘Tyaga’ dengan agenda perilisannya awal Agustus 2019.
Kecuali launching single ‘Promise’, Rasvan Aoki yang baru saja menyelesaikan rekaman single terkini bersama Sisitipsi itu juga mengeluarkan video lirik dari lagu tersebut. Pada penggarapan video tersebut, Okke Maeda yang merupakan sosok visual artist turut membantu dan bekerjasama dengan duo Rasvan dan Aoki. Okke Maeda yang kini berdomisili di Jepang mencoba menggambarkan satu situasi repetitive dalam videonya.
“Saya ingin menunjukkan momen yang terasa berulang-ulang. Seperti ketika kita memiliki masalah, kita akan kehilangan fokus dengan lingkungan. Dan lagu itu mengingatkan saya pada perasaan itu,” cerita Okke Maeda.
Lagu judul ‘Promise’ menyajikan irama up-beat yang mampu mengunggah optimisme pendengar. Paslanya pada iringan komposisi brass section di awal menjadi penyemangat dalam menikmati sekaligus menyimak lagu ini lebih lanjut. Pun yang terdengar dari lantunan vokl Aoki, ia mampu menggoda telinga pendengar guna mendalami makna dari sebuah janji yang telah terucap, hingga mampu memunculkan respon sebuah kepercayaan, sebagaimana yang tertuang di bait pertama lagu tersebut.
“You Don’t Have To Love Me Back / Cause My Heart Is Yours To Have / You Don’t Have To Stay At My Night / I Dreamt About You Day ‘Till Bright.”
Menyusul pada bait kedua dan reffrain, Rasvan Aoki menyampaikan pesan perihal janji yang adakalanya juga menjadi trigger warning utamanya ketika ada situasi yang lepas kendali hingga nyaris membubarkan kesepakatan janji mereka.
“Janji adalah keyakinan bagi yang diberi janji, dan seharusnya juga jadi keyakinan bagi yang memberi janji. Dalam lagu Promise, janji diucap oleh dua individu, maka sejatinya mereka tak perlu khawatir jika salah satu diantaranya jadi tak setia dengan janjinya tersebut,” ujar Rasvan.
Masuk pada bagian reffrain, suara vokal Rasvan muncul dengan cara bertutur seakan memberi penegasan pada janji yang dituturkan Aoki lewat bait liriknya. Pada sesion inilah salah satu daya tarik utama dari lagu ini tercipta. Hal itu sebagaimana pernah Rasvan Aoki lakukan di toasting King Mas Mus pada lagu ‘Rasa Itu’.
Keelokan itu nampak dan terdengar terlebih ketika sampai pada pengucapan Rasvan di kalimat “….This Magic Feelings…” yang kemudian diikuti kata “yeaee…”; sehingga terdengar Jamaican-esque yang mampu memperjelas akar musik reggae dari Rasvan Aoki. Solo gitar dengan sound wah-wah yang mengikuti sesi vokal Rasvan makin memercantik komposisi lagu “Promise” ini.
Kemampuan band asal Surabaya ini nampak sekali dalam menampilkan tema kompleks dengan balutan aransemen sederhana. Satu lagu yang membuka ingatan perihal komitmen dan kepercayaan, yang sesungguhnya mampu meredam dan meminimalisir konflik antarindividu, sebagaimana kalimat penutup yang dilantunkan Aoki;
“….Time Will Change And Time Will Fly……Remember Me When You’re High..”