Konser Rhapsody of the Archipelago: Gamelan 4.0 yang agendanya diselenggarakan di gedung PKKH UGM pada tanggal 29 dan 30 November ini merupakan pagelaran musikal kolosal yang melibatkan kolaborasi talenta terbaik tanah air yang akan menampilkan inovasi karya terkini sekaligus menunjukkan kekayaan tradisi dalam bentuk tontonan multimedia.
Gamelan dipilih sebagai bentuk apresiasi terhadap local genius budaya Nusantara dan sekaligus artikulasi dan selebrasi kebhinekaan Indonesia yang memperkaya peradaban dunia. Berbeda dengan pementasan gamelan ‘konvensional’, pagelaran ini akan menyajikan aneka perjumpaan, kolaborasi dan dialektika gamelan dengan berbagai anasir kreatif musikal dan kesenian modern lainnya. Ringkasnya: “Gamelan 4.0” merupakan bentuk eksplorasi dan eksperimentasi baru gamelan sebagai Rhapsody of the Archipelago atawa Rapsodi Nusantara.
Rhapsody of the Archipelago yang kemudian disebut dengan istilah ROTA GAMA 4.0 terdiri dari tiga rangkaian acara, yaitu adalah sebagai berikut;
Mobile ROTA GAMA4.0 menjadi rangkaian pertama, yang merupakan konser musik gamelan 4.0 di Truk Terbuka pada sejumlah titik strategis di Jogjakarta. Dirancang sebagai promosi publik dan pra-kondisi, acara ini direncakan digelar sepanjang bulan November. Program ini akan menampilkan seniman gamelan lintas genre untuk menghadirkan ambience musikal gamelan, baik klasik maupun kontemporer, di tengah masyarakat Jogjakarta.
Panggung Apresiasi & Edukasi ROTA GAMA4.0 merupakan rangkaian kedua dari helatan ini, yaitu berupa loka-karya dan unjuk-karya musikal gamelan yang akan diselenggarakan di gedung PKKH UGM pada tanggal 29 dan 30 November. Direncanakan setiap hari ada dua kelompok yang manggung selama 30 menit, lalu dilanjutkan dengan lokakarya bersama penonton pun partisipan selama satu jam yang hasilnya akan dipanggungkan bersama di 30 menit terakhir.
Puncak acara adalah Pagelaran Rhapsody of the Archipelago Gamelan 4.0 yang akan dihelat di lapangan Grha Sabha Pramana UGM pada tanggal 30 November 2019, sekira pukul 19.30-23.00.
Bukan konser musik biasa, Pagelaran ROTA GAMA 4.0 ini dirancang sebagai sebuah repertoar musikal kolosal multimedia berdurasi 2,5 jam non-stop dimana semua talent tampil terorkestrasi. Pagelaran ini hendak menunjukkan bahwa gamelan dapat memangku dan meramu aneka elemen musikal dan kreativitas. Pagelaran akbar ini akan melibatkan ratusan seniman, yang terdiri dari para pengrawit, penari, perupa dan artis-artis musik terkemuka tanah air.
Dalam penyelenggaraan ROTA GAMA 4.0 alias Pagelaran Rhapsody of the Archipelago Gamelan 4.0 ini pihak FISIPOL UGM menggandeng ‘duet maut’ Ari Wulu dan Sabrang “Letto” Panuluh sebagai mitra kreatif.
Ari Wulu yang memiliki nama asli Ishari Sahida merupakan penghulu komunitas Gayam16, entitas kreatif yang bersetia ‘menghidupkan’ gamelan, termasuk menggelar event tahunan berskala internasional: Yogyakarta Gamelan Festival (YGF). YGF tahun ini memasuki usia ke-24. Sementara Sabrang Mowo Damar Panuluh merupakan pentolan musikal dan kreatif grup band “Letto” yang telah memperoleh sejumlah penghargaan di taraf nasional dan internasional. Project terbaru Letto melibatkan Gayam16 sebagai kolaborator dalam sebuah konser musik di Festival Kesenian Yogyakarta 2019.
Ringkasnya, ini bukan sekadar konser musik biasa. Ini merupakan Statemen Politik Kebudayaan Nusantara bahwa potensi kreatif berbasis local bisa memberi sumbangan berharga bagi peradaban musikal dan kreatif global. Ini juga merupakan ikhtiar Politik Kebudayaan untuk melawan trend ekslusivisme, primordialisme dan intoleransi yang tengah marak di sejumlah kalangan melalui Jalan Seni Budaya.
Pagelaran ROTA GAMA 4.0 direncanakan menjadi acara rutin tahunan di Universitas Gadjah Mada. Selain menjadi ajang musikal nasional, ROTA GAMA 4.0 diharapkan menempati posisi tersendiri dalam pergaulan musikal dan ajang kreatif di aras internasional. []