Berlaku sebagai kurator pada pameran seni rupa “Situs Peristiwa & Citra” ini adalah dua orang sosok, masing-masing adalah Prasetya Yudha D.S. dan Kurnia Yaumil Fajar. Keduanya merupakan peserta dari program residensi sebagai kurator di PSBK. Artinya, dua orang tersebut jugalah yang mendapatkan kesempatan dalam membaca arsip-arsip dokumentasi dan publikasi dari PSBK, yang kemudian hasil bacaanya diletakkan pada konteks, dilanjutkan menata susunan, dan kemudian menampilkannya.
Pameran seni rupa ini dibuka pada hari Sabtu tanggal 14 September 2019, dan akan diselenggarakan sampai dengan tanggal 26 Oktober 2019, dengan tempat masih sama, yaitu area di PSBK, Ds. Kembaran Rt. 04-05, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Seperti pada gelaran seni yang dilakukan waktu-waktu sebelumnya, dalam pameran seni rupa bertajuk “Situs Peristiwa & Citra” ini, PSBK selaku tuan rumah juga menggandeng Bakti Budaya Djarum Foundation, sebagai langkah untuk meneruskan investasi panjang dalam dukungan fasilitasi ruang presentasi karya seniman muda melalui program Ruang Seni Rupa.
Di kompleks art center PSBK, beragam arsip dokumentasi dan publikasi dari PSBK dari masa ke masa yang dihadirkan pada Ruang Seni Rupa edisi ke tiga ini, proses kuratorial dan produksinya telah berlangsung selama satu bulan, yaitu dari bulan Agustus 2019 yang lalu.
Hadirnya Prasetya Yudha D.S dan Kurnia Yaumil Fajar sebagai kurator dalam pameran ini menjadi salah satu upaya PSBK dalam membuka ruang belajar bagi kurator muda, tentu saja dalam hal mengasah daya kuratorial. Harapannya, ruang ini tidak hanya sebatas menjadi ruang belajar bagi seniman-seniman muda dalam berkarya dan berpameran, ;ebih dari itu adalah juga guna membuka potensi ruang belajar lebih luas, yang dalam hal ini adalah ruang belajar untuk kurator muda.
Selain itu, pameran “Situs Peristiwa & Citra” juga dijadikan upaya guna menengok dan meraba sari dari pergerakan-pergerakan kecil PSBK dalam menjalani sirkuitnya sebagai satu ruang pendidikan kreatif berbasis seni dengan sifat terbuka dan cair bagi publik. Melalui ragam situs peristiwa dan citra tersebut, dari pameran ini diharapkan pula dapat menjadi teropong kecil dalam menatap dan mendiskusikan pembelajaran seni pada waktu yang akan datang.
Langkah di atas masih sangat selaras dengan PSBK yang sejak berdirinya telah memiliki hasrat menjadi ruang pendidikan kreatif berbasis seni dengan salah satu tujuannya guna menelurkan insan seni dinamis, peka, dan kritis terhadap lingkungan. Hasrat ini menjadi awal pegangan dalam menyelami arsip PSBK selama empat puluh tahun lebih.
Pameran arsip publikasi dan dokumentasi PSBK dari masa ke masa dalam “Situs Peristiwa & Citra” ini menempati posisi sebagai situs dari peristiwa yang sudah pernah terjadi di dalam ruang PSBK. Pada saat bersamaan, arsip tersebut juga menjadi situs atas citra yang selama ini mengejawantahkan diri melalui publikasi yang tersiar. Keduanya memiliki daya untuk memberikan kerangka, informasi, dan panduan untuk merumuskan hal yang akan dihadapi di masa depan.
Arsip dan dokumentasi, khususnya yang berupa foto maupun video memunculkan gagasan tentang PSBK sebagai sebuah ruang cair, ruang di mana segala peristiwa di dalamnya hidup dengan gerak, gerakan, sekaligus dengan pergerakan. Baik dalam menjalankan pendidikan kreatif di dalam maupun upaya berkontribusi pada hal yang terjadi di luar. Situs citra berupa poster, katalog, potongan artikel, dan buku program menjadi jejak representasi PSBK dari masa ke masa. Bagaimana gerak ruang dan peristiwa terartikulasikan melalui bahasa visual seperti corak, tata letak, pemilihan warna, tipografi yang secara tidak langsung mewakili zamannya sendiri.
Kecuali mewujud alam pameran, rangkaian agenda Ruang Seni Rupa “Situs Peristiwa & Citra” juga meliputi Creative Talk dan peluncuran aplikasi digital bernama Augmented Reality (AR) yang akan digelar pada tanggal 3 Oktober 2019 bertepatan dengan HUT PSBK yang ke-41. Pada Creative Talks tersebut bakal diggali perihal peran Desain Komunikasi Visual di bidang seni dan kebudayaan dengan mengundang narasumber, yaitu Butet Kartaredjasa, Ong Harry Wahyu, Farid Stevy Asta, dan Rizal Pamungkas.
Creative Talk ini sifatnya terbuka, baik untuk masyarakat seni maupun masyarakat umum yang tertarik. Sementara mengenai peluncuran aplikasi digital Augmented Reality (AR) akan menandai keberlanjutan inovasi dari PSBK dalam menyediakan akses seni kepada masyarakat luas melalui media komunikasi baru. []