Pameran tunggal Survival Energy yang bisa dikunjungi publik sejak tanggal 1 Juni hingga 10 Juni 2022, tepatnya dari pukul 10:00 hingga 18:00 WIB ini, secara resmi telah dibuka oleh ST Sunardi selaku budayawan dan sastrawan. Selain ST Sunardi, dalam pameran kali ini dilibatkan pula Heri Kris sebagai kurator, dan juga Iranda Yudhatama, S.Sos, M.Si selaku art writer.
Pada acara pembukaan yang dilakukan hari Rabu sore, tanggal 1 Juni 2022 yang lalu, setelah dibuka dilanjutkan pula acara simbolik berupa penggoresan cat ke dalam kain media kanvas yang dilakukan oleh tiga orang, yaitu ST Sunardi, Heri Kris, dan sang senimannya sendiri; Sri Pramono.
Sebelum acara simbolik tersebut, jika dalam sambutannya Heri Kris memaparkan bahwa karya-karya Sri Pramono ini sangat intuitif, maka ST Sunardi menuturkan bahwa terdapat hal penting yang tidak bisa membohongi kita dari karya-karya yang dipamerkan kali ini. Di antara hal penting itu adalah saat mengamati sepintas karya-karya yang ada bisa dikatakan sebagai bentuk kolase yang pecah, akan tetapi di tengah karya yang kacau tersebut justru kita bisa menemukan jiwa, dalam istilah kurator bisa dikatakan berkarakter, abstrak secara optic, namun tetap terdapat jiwa di dalamnya.
Perihal biografi dari sang seniman, Sri Pramono adalah sosok yang lahir dan besar di Yogyakarta, tepatnya terlahir di kabupaten Kulon Progo pada tanggal 2 Februari 1976. Sebagaimana dipaparkan ST Sunardi di atas, terbukti bahwa ia memamg merupakan sosok pelukis abstrak dan humanis yang berpikiran bebas, akan tetapi justru memiliki kepedulian pada isu-isu sosial.
Melalui karya-karyanya Sri Pramono juga menyoroti belenggu mental, masalah sosial-ekonomi, krisis ekologi, serta paradoks politik di masyarakat kita. Terlihat indah, Sri Pramono juga melapisi karyanya dengan goresan yang tumpang tindih sekaligus warna-warna yang berani, gambar, elemen abstrak, dan tekstur yang tak terhitung jumlahnya. Karena itu, meskipun sekilas nampak abstrak, cara dia menyatukan semua elemen tersebut membuat kita penasaran untuk menemukan maknanya.
Mengenai diusungnya tema “Survival Energy” pada pameran kali ini adalah sebagai bentuk ekspresi dari semangat dan daya juang pada masa-masa sulit selama 2 tahun terakhir, tepatnya ketika pandemi covid-19 melanda, di mana dampak dari pandemi ini juga turut dirasakan dalam segala aspek di kehidupan global. Hanya saja, ada kalanya di tengah krisis yang terjadi sebagaimana pandemi yang kita alami selama 2 tahun belakangan ini, sudah selayaknya kitapun musti melihat kembali ke dalam diri kita, untuk kemudian menemukan penghiburan dan kekuatan yang berasal dari dalam, dan digerakkan oleh energi untuk bertahan hidup sekaligus berkembang melampaui batasan-batasan diri dan lingkungan. Spirit semacam itulah yang diambil oleh Sri Pramono dan ia ungkapkan dalam karya-karyanya yang enigmatik dan simbolik.
Spirit yang diperoleh seiring dengan pengalaman pribadi sekaligus perjalanan hidup menjadi dasar yang ditorehkan oleh sang seniman ke dalam bentuk karya-karya pada pameran kali ini. Terhitung ada 21 karya yang terdiri dari 19 karya seni lukis dan 2 seni instalasi, di mana terdapat satu karya yang memberi kesan sangat bermakna bagi sang seniman; ialah satu lukisan yang diberi judul “Passing Trough the Tough Part” (canvas, 150 x 250 cm). Lukisan yang ia rampungkan pada tahun 2010 dan prosesnya memakan wkatu selama empat tahun tersebut dimulai dari kegelisahannya sejak kehilangan seorang adik angkatan dalam komunitas pecinta alam. Tepatnya pada tahun 2006, saat ia sedang berlatih panjat tebing di Parang Endog Gunung Kidul, secara tragis sang adik mengalami kecelakaan pemanjatan.
Sebagai rangkaian dari pameran Survival Energy ini, di hari terakhir, yaitu pada hari Jumat 10 Juni 2022, tepatnya pukul 16:00 WIB, diagendakan pula acara Artist Talk. Serupa dengan lokasi pameran, tempat acara penutupan dan Artist Talk ini juga dilangsungkan di area MayinArt Gallery, yang beralamat di komplek Perumahan Sonosewu Baru 446, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Ikhwal informasi dan keterangan lebih lanjut pameran tunggal Sri Pramono bertajuk Survival Energy ini bisa disimak di laman
www.mayinart.com, atau bisa pula menghubungi Contact Person atasnama Deti Lucara di nomor 0813 2870 7714. ()