Dalam konser musik kali ini yang dihadirkan adalah Westlife, yaitu grup vokal yang pernah moncer namanya di era tahun sembilanpuluhan lampau. Grup vokal berupa ‘Boy Band’ asal Irlandia tersebut personilnya adalah Shane Filan, Brian McFadden, Kian Egan, Nicky Byrne dan Mark Feehily.
Bagi Anda yang tahun 1990an akhir sudah familiar dengan musik-musik mancanegara tentu tak akan asing lagi dengan tembang-tembang berjudul Nothing;s Gonna, My Love, Swear it Again, Flying Without Wings, Fool Again, No No, dan masih banyak lagi.
Shane Filan, Brian McFadden, Kian Egan, Nicky Byrne dan Mark Feehily sekira tahun 1999 sukses mengusung deretan judul lagu yang terangkum dalam album bertajuk “Westlife”. Dengan begitu nama grup band “Westlife” yang serupa dengan judul album pertama tersebut juga turut melambung.
Ya, Boy Band yang sukses sejak mengeluarkan album pertama tahun 1999 lampau -dengan nama album serupa dengan nama groupnya; Westlife itu slanjutnya selalu berhasil dalam merilis album-album barunya. Karenanya, dari berbagai lagu pada belasan album yang telah dikeluarkan selalu membawa ingatan ke masa itu. Apalagi dari belasan album yang dirilis oleh grup band yang terlahir tanggal 3 Juli 1998 tersebut terdapat belasan single yang sukses pula dinobatkan sebagai jawara, baik itu di negeri asalnya; Irlandia pun di Britania Raya pada umumnya. Dan “Record of The Year” yang diperoleh sejak tahun 1999 hingga tahun 2005 adalah bukti apresiasi yang didapatkan berkat karya-karya terbaiknya.
Namun seiring berjalannya waktu, ada yang harus disayangkan, karena pada tahun 2012 silam, Shane, Brian, Kian, Nicky dan Mark membubarkan boy band yang telah membesarkan nama mereka. terkait hal tersebut, tentuada banyak penggemar dan fans berat Westlife yang lantas menjadi sedih, kecewa, bahkan tak mau menerima keputusan itu. Apalagi ketika harus mengingat konsistensi yang mereka jalani pada masa-masa sebelumnya, yang selalu mengeluarkan karya sekaligus keliling dunia menggelar konser di berbagai negara.
Hingga pada akhirnya, selepas tujuh tahun tak ada kabar, pada bulan Oktober 2018 silam 4 personel Westlife; Shane, Kian, Nicky, dan Mark mengumumkan jika mereka memiliki niat hendak menggelar konser tur reuni di beberapa negara,di antaranya tentu saja adalah Indonesia. Hal inilah yang juga membuat Tim Rajawali Indonesia sebagai promotor dari Jogjakarta yang namanya mulai meroket beberapa tahun silam mengambil tidakan untuk menggaet grup vokal tersebut. Selanjutnya, memilih tempat di Pelataran Candi Borobudur, dengan waktunya adalah tanggal 31 Agustus 2019, gelaran konser ini diagendkaan dengan tajuk “Westlife The Twenty Tour Live in Borobudur”.
Menindaklanjuti agenda konser dari Boy Band pelantun tembang “Uptown Girl dan I Have a Dream”, Anas Syahrul Alimi yang berlaku sebagai promotor konser Westlife di Candi Borobudur sekaligus selaku CEO Rajawali Indonesia menjelaskan bahwa kedatangan Shane, Kian, Nicky, dan Mark menjadi sesuatu yang sangat luar biasa bagi masyarakat penikmat musik di Indonesia. Tak lain adalah karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pendengar terbanyak dalam menyimak dan menikmati karya-karya terbaik Westlife.
“Westlife adalah hits maker, dan puluhan lagu yang telah mereka ciptakan selama ini sangat populer di Indonesia. Ini yang membuat fans-nya sangat besar di sini. Dan Candi Borobudur merupakan destinasi kedua dari tur konser Westlife di Indonesia,” Anas menjelaskan.
Satu bulan jelang konser dilakukan, tiket Westlife The Twenty Tour Live in Borobudur yang telah dijual secara online melalui situs www.tiketapasaja.com mulai hari Senin 22 April 2019 telah sold out. Terkait dengan hal itu, maka dalam beberapa hari tersisa, panitia pun mengupayakan untuk pengadaan penambahan kuota tiket. Hanya saja hal itu hanya bisa terlaksana secara terbatas, yaitu pada tiket dengan kelas Platinum dan kelas Festival.
Mengenai pembagian kelas pada konser “The Twenty Tour Westlife Borobudur Symphony” ini adalah sebagai berikut;
Kemudian mengenia Candi Borobudur terpilih sebagai tempat dilangsungkannya konser “The Twenty Tour Westlife Borobudur Symphony” alasannya adalah karena dipandang dari keberadaanya tempat ini merupakan salah satu mahakarya bersejarah dunia yang berada di Indonesia. Menurut Anas, hal ini tentu sangat compatible ketika harus dikolaborasikan dengan mahakarya musik karya-karya Westlife. Dengan begitu, hadirnya “The Twenty Tour Westlife Borobudur Symphony” ini akan dapat memberikan pengalaman baru dalam hal menonton pertunjukan musik kelas dunia.
“Sampai saat ini kami selaku promotor masih tetap membawa semangat besar untuk melambungkan nama Indonesia di kancah dunia melalui konser-konser musik yang disajikan bersama mahakarya bersejarah yang dimiliki negeri ini. Saya sangat ingin melakukan branding Candi Borobudur ke tingkat internasional. Westlife adalah salah satu band dunia yang sangat tepat untuk melakukan branding ini. Dan saya berharap tur konser Westlife di Candi Borobudur besok adalah konser yang berbeda bagi Westlife maupun para penggemarnya di Indonesia. Dan saya yakin konser dengan latar kemegahan Candi Borobudur akan menjadi konser Westlife terbaik dan berbeda bagi mereka,” tambah Anas.
Konser keliling yang dilakoni Westlife, untuk di Indonesia digelar di beberapa tempat. Awal konser Westlife adalah pada tanggal 6 dan 7 Agustus 2019 silam dengan promotor Full Color Entertainment cukup membuat ramai warga-net karena para penonton merasa kurang dari apa yang diharapkan, selanjutnya pada tanggal 18 Agustus 2019 menjadi putaran ke-2 yang digelar di area Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan. Di tempat itu pun ada suara sumbang akibat ratusan tiket harus dikeluarkan secara cuma-cuma untuk memenuhi permintaan dari para birokrasinya.
Sementara untuk putaran selanjutnya digelar di area Candi Borobudur pada tanggal 31 Agustus 2019, berlanjut satu hari berikutnya di Sam Poo Kong Semarang, Jawa Tengah. Keduanya dipegang dan dipromotori langsung oleh Rajawali Indonesia Communication.
Terkait dengan Konser Westlife The Twenty Tour di Indonesia tersebut, khususnya di plataran Lumbini area Candi Borobudur Magelang, antusiasmenya sangat tinggi. Hal ini bukan saja terlihat dari sold-out-nya tiket yang dijual. Namun pada hari H, sedari siang juga telah terlihat banyak penonton di area konser. Ya, kecuali mengularnya para penggemar guna berselfi-ria di photo booth, telah banyak pula kaum hawa yang mengenakan kaos bertuliskan “Westlife” berlalu-lalang di area seputar pagelaran, area Candi Borobudur. Bahkan ketika sejatinya jadwal open-gate baru dibuka pukul 18:00WIB, namun kenyataannya ketika jumpa pers dilakukan (tak jauh dari venue) pada pukul 16:00 kenyataannya telah banyak fans Westlife yang rela berjajar dalam antrian masuk.
Jumpa pers sendiri di lakukan sekira 30 menit di area depan media-center yang tempatnya berada di bawah rimbunnya pohon beringin besar. Hadir dalam presscon tersebut antara lain adlaah: Anas Syahrul Alimi selaku CEO Rajawali Indonesia Communication sekaligus Promotor konser, Dedi Suherman yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Melon Indonesia by Telkom Indonesia (penyedia jasa layananan tiket online; tiketapasaja.com), Edy Setijono sebagai Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko sekaligus Co Promotor Konser, dan Ari Askhara selaku Direktur Utama Garuda Indonesia Airways (GIA).
Kondisi yang juga diajdikan sebagai tolak-ukur dari antusiasme masyarakat, khususnya para penggemar musik Westlife dalam menyaksikan sang idola manggung di area Candi Borobudur sangat bisa dimaklumi. Pasalnya sejak awal penjualan tiket juga telah bisa dilihat, bahwa proses penjualan tiket yang dilakukan secara online oleh partner-official; tiketapasaja.com telah habis hanya dalam hitungan menit.
Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Dedi Suherman dalam jumpa-pers pada 31 Agustus 2019, “Dalam 10 menit sudah habis meski pada saat booking ada juga yang tak langsung kemudian membayarnya, karena proses transfer masih diberikan waktu dua jam. Tapi begitu kita kategorikan sudah di-booking, sudah habis.”
Selain dua sessipenjualan tiket secara online, Dedi Suherman menambahkan bahwa pihaknya juga menyediakan penjualan tiket go show -on the spot, yaitu untuk kelas Festival dan Gold yang total kuotanya sekitar 300 tiket.
Dengan proses penjualan yang ada, baik secara daring pun luring, dapat diketahui totalnya ada lebih dari 8000 penonton bakal hadir dalam konser “Westlife The Twenty Tour” di pelataran Candi Borobudur tahun 2019 ini.
Masih dalam jumpa pers, Edy Setijono sebagai pihak pengelola helatan telah bekerjasama dengan pihak Rajawali dalam memberikan pelayanan terbaiknya. Hal itu telah dimulai sejak dalam proses mempersiapkannya sebagaimana beberapa kerjasama yang selama ini telah dilakukan, di antaranya yaitu dalam helatan Prambanan Jazz.
Sementara Ari Ashkara dari GIA juga memberikan sambutan baik sehubungan kerjasama yang dilakukan selama ini. Ia cukup antusias dalam proses kerjasama dengan pihak Rajawali -sebagai promotor event musik yang selama ini dapat dikatakan sukses menggelar konser-konser besarnya. Karenanya, ketika dalam hal penjualan tiket telah dilakukan penandatanganan kerjasama selama 5 tahun, maka pihak GIA pun melakukan hal serupa. Pada akhirnya, agenda penandatanganan kerjasama untuk satu tahun ke depan antara pihak Rajawali dengan pihak GIA benar-benar dilakukan di atas panggung pertunjukan malam harinya tepat jelang penampilan Shane, Kian, Nicky, dan Mark tersebut.
Apabila pada waktu awal jumpa pers ini Anas Syahrul Alimi memberikan sedikit gambaran tentang penyelenggaraan konser Westlife di Borobudur, sebagai closing statement di akhir acara jumpa pers beliau juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak. Persembahan dari event-event Rajawali dalam gelaran konser musik sejatinya diusahakan untuk juga menyajikan pertunjukan multimedia, karenanya selalu ada upaya memilih tempat yang itu ‘view’nya bisa menjual. Di antara tempat-tempat itu adalah Prambanan serta Borobudur ini. Dengan begitu, bukan saja helatan musik ini yang akan diuntungkan, namun lebih dari itu adalah juga mengenai dunia bidang lain yang terkait dengannya. Sebagai contoh adalah penjualan tiket transportasi, yang dalam hal ini pihak Garuda Indonesia telah bisa merasakannya. Pun dengan berbagai penginapan di seputar venue. Dikatakan oleh Anas bahwa untuk konser di seputar Borobudur ini, hampir semua penginapan penuh, termasuk di dalamnya adalah beragam homstay yang dikelola BUMN dengan program desa wisata Balkondes-nya juga. Belum lagi pernik-pernik lain terkait dnegannya. Artinya, semua bisa mendapatkan keuntungan dari helatan ini.
Anas Syahrul Alimi selaku promotor juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, baik masyarakat, birokrasi, serta tak ketinggalan adalah kehadiran ragam media, baik itu dimulai dari media sosial pun media mainstream, serta media lura kota yang hadir bukan saja dari Jogja dan Jawa Tengah. Bahkan media dari Jakarta juga memenuhi helatan. Beliau mengapresiasi pula terhadap antusiasme para penikmat musik serta penonton konser, tak lupa permintaan maafnya apabila banyak kekurangan, dipersilakan juga apabila hendak dikritisi. []