Ulang tahun Starcross yang ke-17 menjadi salah satu pertanda bahwa brand lokal yang tumbuh, berkembang, dan besar di Jogja ini secara nyata juga turut berpartisipasi mengisi kreatifitas, baik dalam ranah budaya maupun khasanah bisnis, di mana industri kreatif di Jogja saat ini bisa dikatakan sudah maju.
Kemajuan industri bisnis di Jogja menjadi kabar baik yang mendukung ribuan Street Fighting Man yang bergerilya mulai dari skateboard, longboard, musik, seni instalasi, seni lukis, hingga produk grafis untuk menggelar event. Berada di dalam industri kreatif Jogja, Starcross sudah 17 tahun bertumbuh dan berkembang dalam lika-liku industri ini. Jogja bagi Starcross adalah tanggung jawab, di mana Starcross adalah bagian dari perubahan dan ekosistem kreatifitas di Jogja sendiri.
Bersamaan dengan perayaan ulang tahun Starcross ke-17, dihadirkan pula obrolan bersama owner sekaligus founder Starcross, yaitu Weimpy Adhari atau yang akrab disapa Tebong, tepatnya dalam acara jumpa media yang dilaksanakan pada hari Kamis 28 Oktober 2021 dengan lokasi berada di Starcross Homebase, Jl. Cendrawasih No. 32A, Catur Tunggal, Depok, Sleman Yogyakarta.
Dalam gelaran jumpa pers yang bertepatan dengan perayaan hari Soempah Pemoeda tersebut, Tebong memaparkan banyak hal mengenai lika-liku perjalanan Starcross hingga usianya di angka 17 kali ini, yang juga tetap membidik anak-anak muda sebagai target pasarnya. Salah satu hal yang dipaparkan adalah juga perihal waktu permulaan ia memulai di industri clothing brand yang diawalinya dengan bekerja sebagai penjaga toko sekaligus tetap berkuliah di tahun 2001 silam.
Tiga tahun menggeluti dunia distro, Tebong merasa memahami pola bisnis clothing brand ini, terutama mengenai ‘demand’, tak lain karena menjadi penjaga toko, maka iapun paham betul perihal pangsa pasar. Dari sinilah ia memulai membuat brand sendiri bernama Starcross, sebuah kata yang dipantik dari sebuah lagu ciptaan salah satu grup band Eropa.
Seiring berjalannya waktu Starcross yang kini juga memiliki laman-situs di www.starcross.shop ini terus tumbuh dan berkembang dengan baik, meski –sebagaimana penuturan Tebong– di tahun 2004 hingga 2009 dianggapnya usaha ini tidak terlalu serius karena iapun sama sekali belum berpikir tentang goal. Tahun 2009 barulah pengelolaan Starcross ini dilakukan dengan lebih serius, hingga di tahun 2015 brand Starcross tumbuh dengan sangat baik. Tahun 2015 sampai 2017 menjadi masa-masa penurunan Starcross, hingga Tebong memikirkan tentang persebaran produk untuk kemudian membuka gerai ataupun outlet di 22 tempat termasuk di luar Jawa. Untuk pembukaan outlet di luar Jawa, contohnya adalah di Makassar dan Samarinda, ini dilakukan karena persaingan clothing brand di pulau Jawa dan Bali sudah sangat berat.
Dua tahun, yaitu dari 2015 hingga 2017, memang menjadi masa yang tak mudah dan bisa dikatakan lumayan membuat limbung, namun kenyataannya itu masih belum seberapa, pasalnya sebagaimana dikatakan oleh Tebong, bahwa tantangan terberat yang dihadapinya selama ini justru adalah kala masa-masa awal pandemi corona ini melanda. Dunia digital marketing, baik itu di sosial media, e commerce, market place, dan lain sebagainya, menjadi hal lain yang juga harus ditapaki.
Tantangan-tantangan selama perjalanannya dalam 17 tahun semacam itulah yang kenyataannya bisa dilalui Starcross sebagai salah satu brand di Yogyakarta, yang pada akhirnya, ia bisa bertahan hingga saat ini. Tak lain adalah karena semangat kebersamaan dalam kolaborasi oleh insan-insan muda kreatif. Dengan latar belakang seperti itulah “komunitas anak muda beserta kegiatan positifnya” selalu menjadi salah satu target yang dibidik Starcross, termasuk anak-anak muda yang ada di lingkungan perdesaan. STARCROSS YOUTH HAS NO END!
Tahun 2021, merupakan tahun ke-17 Starcross tumbuh dan berkembang di industri ini. Dengan mengangkat tema Youth Has No End, yaitu semangat menginjak usia 17 tahun sebagai tanda bahwa Starcross sudah mandiri dan tahu apa yang akan dipilih nantinya. Sebuah masa di mana harus bisa merasa menjadi bagian dari orang lain dengan tingkat kepedulian yang tinggi. Dalam perayaannya, Starcross mengajak teman-teman untuk berkolaborasi dalam aktivasi rangkaian acara Starcross 17th Anniversary.
CHALLENGE, merupakan rangkaian acara yang sudah dimulai sejak awal bulan September 2021 dengan mengajak siapapun untuk terlibat di dalamnya.
LIVE PARENTING, bersama teman-teman grafiti Yogyakarta, di mana hasil karyanya akan dilelang kemudian akan disumbangkan.
FUN GAMES, kompetisi skateboard yang akan diselenggarakan di Starcross Homebase, di mana diikuti oleh skateboarder Yogyakarta dan sekitarnya.
EXHIBITION, pameran karya para pemenang challenge yang diadakan sebelumnya oleh Starcross. Nantinya karya-karya tersebut akan dilelang dan hasilnya akan disumbangkan.
PRODUCT COLLABORATION, membentuk sebuah kolaborasi dengan Brand Lokal lain di dalam industri yang sama dan dengan semangat yang sama pula, untuk membentuk ekosistem dan komitmen di industri ini. Brand-brand lokal sebagai kolaboratif tersebut di antaranya adalah brand CAPSLOCK LTD (Bandung), CROOZ ID (Jakarta), FAMILIAS (Yogyakarta), INSPIRED27 (Malang), MATERNAL DISASTER (Bandung), SAINT BARKLEY (Bandung), SLACKERS CO (Yogyakarta), SLASHROCK (Bali), dan THANKSINSOMNIA (Tangerang).
Bersama brand-brand tersebut, Starcross berkolaborasi meluncurkan sebuah Limited Edition Collection bertemakan “Youth Has No End”, koleksi dalam rangka ulang tahun Starcross ke-17 berada di industri ini.
ONLINE DOCUMENTARY, dokumentasi digital dan fisik di mana berisi perjalanan Starcross dan Yogyakarta selama 17 tahun ini.
CLOSING PARTY, live music yang menampilkan band-band independent dari Yogyakarta.
Seiring perayaan ulang tahun Starcross yang ke-17 alias 17th Anniversary Starcross yang menghadirkan segenap aktivasi Youth Has No End ini, harapannya ia bisa dijadikan sebagai satu trigger bagi teman-teman yang bergerak di industri Clothing Line untuk kembali saling support antar Brand maupun dengan komunitas lokal yang ada sehingga bisa saling tumbuh dan berkembang bersama.
“People who became a rockstar, that the people who should pass the star itslef. Those people are called STARCROSS” []